Gubernur Helmi Kecewa Dengan Pelindo

Gubernur Helmi Hasan saat mengunjungi PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu -Radar Utara / Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Gubernur Bengkulu H. Helmi Hasan, SE tak mampu menutupi kekecewaannya terhadap PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), yang dinilai lamban menangani pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu.
Ini terungkap saat Gubernur Helmi Hasan bersama pemangku kepentingan lainnya, kembali melakukan pertemuan dengan manajemen PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, Rabu 09 April 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Helmi Hasan secara gamblang menyampaikan kritikannya, terhadap pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai yang terkesan lamban ditangani.
"Lambannya penanganan tersebut secara tidak langsung menunjukkan, jika belum adanya keseriusan dari PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu," sesal Helmi.
BACA JUGA:Pendangkalan Alur Pulau Baai Sebabkan Pertashop Tutup Sejak Lebaran, SPBU Andalkan BBM dari Padang
BACA JUGA:Gunakan Exavator, Alur Pulau Baai Mulai Dikeruk
Sementara, lanjut Helmi, pendangkalan alur tersebut sudah masuk kategori darurat, dan seharusnya dalam penanganan dilakukan dengan cepat.
"Terlebih keberadaan alur pelabuhan ini memiliki peranan yang sangat penting, guna mendukung kelancaran aktivitas kepelabuhan yang juga sarat dengan kepentingan masyarakat di Provinsi Bengkulu," kata Helmi.
Seperti, sambung Helmi, masyakat Pulau Enggano, yang sejauh ini terus bertanya kapan bisa pulang ke Enggano. Kapan anak-anak mereka bisa kembali sekolah di Kota Bengkulu.
"Kalau tidak bisa memastikan kapan alur bisa dilewati kapal, lalu apa yang sudah dikerjakan Pelindo selama ini. Persoalan ini tidak bisa dipandang sebelah mata, jadi harus ditangani secara serius," tegas Helmi.
BACA JUGA:Tangani Pendangkalan Alur Pulau Baai, Gubernur Helmi Teken Keadaan Darurat
BACA JUGA:Alur Pulau Baai Jadi Atensi Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu
Menurut Helmi, terkait upaya penanganan ini juga dibutuhkan transparansi, serta kejelasan estimasi waktu yang dibutuhkan dalam pengerjaan pengerukan alur.
"Mengingat kapal-kapal pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina, kapal penumpang serta logistik yang melayani Enggano, sangat membutuhkan akses pelayaran yang aman dan lancar," ujar Helmi.