Gubernur Helmi Kecewa Dengan Pelindo

Gubernur Helmi Hasan saat mengunjungi PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu -Radar Utara / Doni Aftarizal-
Helmi menambahkan, dengan demikian kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai, juga menyangkut hajat hidup orang banyak. Sehingga harus jelas kapan kapal bisa keluar masuk pelabuhan.
"Kita ingin semuanya aman dan arus pelayaran berjalan lancar. Jangan sampai kepercayaan masyarakat hilang hanya karena janji yang tidak ditepati, dan fakta ini harus menjadi catatan bagi Pelindo," tambah Helmi.
BACA JUGA:Pendangkalan Alur Pulau Baai Sebabkan Pertashop Tutup Sejak Lebaran, SPBU Andalkan BBM dari Padang
BACA JUGA:Gunakan Exavator, Alur Pulau Baai Mulai Dikeruk
Lebih lanjut Helmi mengemukakan, kapal keruk yang saat ini digunakan belum memadai untuk mengatasi pendangkalan yang terjadi. Sehingga Ia meminta agar kapal keruk yang lebih besar segera didatangkan, mengingat urgensi situasi.
“Kita bersama Pertamina sudah mengirimkan surat resmi. Ini harus dijadikan dasar bagi Pelindo pusat, untuk menindaklanjuti persoalan ini secara serius,” pinta Helmi.
Sementara itu, General Manager (GM) PT. Pelindo Regional 2 Bengkulu, S. Joko menyampaikan, pengerjaan pengerukan sempat terhenti, lantaran kapal keruk Nera 02 mengalami kerusakan.
“Saat ini kapal masih dalam proses perbaikan. Kami juga berharap pengerjaan bisa segera rampung, sehingga nantinya aktivitas pelayaran seperti untuk masyarakat Enggano kembali normal,” harap Joko.
BACA JUGA:Tangani Pendangkalan Alur Pulau Baai, Gubernur Helmi Teken Keadaan Darurat
BACA JUGA:Alur Pulau Baai Jadi Atensi Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu
Disisi lain, Joko juga memastikan, Pelindo siap menambah kapal keruk yang lebih besar, guna mempercepat proses pengerukan. Selain itu, koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga tengah dilakukan.
"Koordinasi ini terkait perizinan di area pengerukan yang masuk zona sensitif," demikian Joko. (tux)