Gunakan Exavator, Alur Pulau Baai Mulai Dikeruk
Editor: Ependi
|
Jumat , 04 Apr 2025 - 11:06

Exavator melakukan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai-Radar Utara / Doni Aftarizal-
BENGKULU RU - Alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu yang mengalami pendangkalan, mulai dikeruk PT. Pelindo (Persero) Regional 2 Bengkulu bersama kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai.
Dalam kegiatan pengerukan terhadap pintu masuk pelabuhan yang dimulai pada Kamis 03 April 2025 tersebut, masih menggunakan alat berat (Alber) jenis Exavator.
Telah dimulainya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai tersebut, dibenarkan Kepala Supervisi Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Pulo Tello, Radmiadi.
Menurut Radmiadi, saat ini KSOP dan Pelindo sudah mengerahkan beberapa alat berat, untuk mengeruk bagian tepi alur pelabuhan yang hampir menjadi daratan akibat sedimentasi.
"Sudah sewajarnya pengerukan dilakukan. Apalagi pendangkalan alur bukan sekadar menyebabkan gangguan teknis, tetapi telah melumpuhkan aktivitas logistik di Bengkulu," ungkap Radmiadi.
Bahkan, lanjut Radmiadi, sejak 28 Maret lalu, sekitar 28 kapal tertahan di pelabuhan dan tak bisa bergerak. Akibatnya, distribusi barang dan komoditas terganggu.
"Kondisi pendangkalan alur ini juga berimbas pada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di Bengkulu," kata Radmiadi.
Menurut Radmiadi, pasca badai yang melanda beberapa waktu terakhir, sedimentasi pada alur pelabuhan kian memprihatinkan.
"Karena bagi kapal berbobot besar, kondisi alur jauh dari standar aman untuk pelayaran. Kalau sebelumnya masih bisa dilalui saat air pasang, sekarang benar-benar tidak bisa lagi," beber Radmiadi.
Sehingga, sambung Radmiadi, kapal-kapal terpaksa hanya menunggu, yang tentunya juga tanpa kepastian kapan bisa beroperasi kembali.
"Kita berharap ada campur tangan pemerintah pusat, dalam upaya pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai ini. Mengingat kondisi alur ini harus menjadi prioritas untuk ditangani," harap Radmiadi.
Radmiadi menambahkan, proyek pengerukan harus masuk dalam prioritas nasional, mengingat Pelabuhan Pulau Baai memiliki peran penting dalam menunjang perekonomian di Bengkulu dan sekitarnya.
“Dalam artian intervensi dari pusat benar-benar dibutuhkan, dalam keberlanjutan fungsi pelabuhan agar optimal," ujar Radmiadi.
Lebih lanjut Radmiadi menyampaikan, selain fokus pada pengerukan, perawatan berkala terhadap alur pelabuhan juga tidak kalah pentingnya.
“Kita tidak bisa hanya menunggu, dan pada saat kondisi benar-benar darurat baru bergerak. Karena banyak kepentingan yang bergantung pada pelabuhan ini,” singkat Radmiadi. (tux)