Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

Ilustrasi-pixabay.com-

"Waalaikumsalam" sambut Lana sambil membuka pintu. Saat pintu terbuka tampak perempuan sepantar dirinya. Perempuan bertubuh cukup tambun itu berkacamata dan kerudung hijau yang kontras dengan baju yang ia kenakan.

"Cari siapa ya?"

"Rumah Bu Darmi?"

BACA JUGA:Penjamah di Tanah Tuah

BACA JUGA:Perempuan Penggenggam Pasir

"Benar" tukas Lana ramah.

"Kak, Lana" suara Sisha tiba tiba muncul dari balik pintu yang terbuka setengah itu.

Lana terperanjat. Darimana Sisha tahu alamat kontrakan ini. Seingatnya tak pernah dia dan ibunya memberitahu. Bukankah komunikasi hanya searah dengan Lana. Lagian kontrakan ini di luar desa. Mengabaikan rasa herannya Lana segera hendak menutup pintu.

"Tunggu" cegah Rizqita sambil menahan pintu.

"Pergi! Dia bukan dari keluarga ini!" usir Lana menekan tapi lirih. Dia takut ibunya curiga.

BACA JUGA:Negeri Jenggala

BACA JUGA:Maksum Najibut

"Siapa itu Lana" ucap Bu Darmi sambil menggulung rambut.

Saat menatap keluar, mata Bu Darmi segera berkaca kaca.

"Sishaa?? Apa itu benar kau??"

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan