Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

Ilustrasi-pixabay.com-

Cerpen : Heri Haliling

"Sudah berapa lebaran kau tak pulang?"

"Aku malu untuk itu."

"Sisha, bukan begitu caranya untuk lari."

Perempuan itu beringsut turun dari sofa. Dia tekuk kedua lutut lalu membenamkan wajah di selanya.

Sisha terpekur.

BACA JUGA:Negeri Jenggala

BACA JUGA:Maksum Najibut

"Pelacur kotor macamku hanya membuat mereka malu."

Tak lama Dia rasakan tangan Rizqita memeluknya.

"Aku sama denganmu. Tapi aku beranikan itu. Ku harap hari ini kau pulang. Nikmati lebaranmu besok."

*

"Aku rindu adikmu, Lan?"

"Bu. Untuk apa sih mengharapkan dia? Ibu tak ingat, dia hanya menebar aib."

BACA JUGA:Tanah Kuburan Mbah Bendera

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan