Air Sungai Keruh di Tanjung Karet, Diduga Terdampak Aktivitas Tambang Batu Bara PT PMN
Air Sungai Keruh di Tanjung Karet, Diduga Terdampak Aktivitas Tambang Batu Bara PT PMN-ist-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Persoalan aliran air sungai keruh di sekitar tambang batu bara milik PT Patra Maga Nanditama (PMN), masyarakat sekitar kian resah.
Beberapa hari lalu lalu, sejumlah masyarakat sekitar khususnya yang tinggal di Desa Tanjung Karet sempat melakukan aksi demontrasi mempertanyakan masalah Amdal yang dimiliki oleh PT PMN, karena diduga kuat sungai yang keruh tersebut merupakan dampak dari aktifitas pertambangan baru baru dari perusahaan.
Priska, salah satu warga Desa Tanjung Karet, Kecamatan Air besi, Desa Bengkulu Utara mengungkapkan bahwa hasil dari audensi sejumlah masyarakat dengan pihak PT PMN yang dilaksanakan di kantor Camat Air Besi pada hari Jumat, 20 Desember 2024 lalu.
Khusus untuk keruhnya air sungai yang ada di Desa Tanjung Karet itu, PT PMN akan mengajukan pengujian air itu ke pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
BACA JUGA:PT PMN Penuhi Tuntutan Masa Aksi Demonstran, Ini 6 Point Kesepakatannya..
BACA JUGA:Mosi Tak Percaya, Tuntut Pemecatan Kades, Warga Kumpulkan Tanda Tangan
"Hasil rapat audensi yang kami lakukan lalu, khusus yang air keruh itu, pihak PT PMN mau mengajukan uji lab katanya," ujar Priska saat di konfirmasi RU, pad hari Minggu, 22 Desember 2024.
Menurut sejumlah masyarakat sekitar, sebelum adanya aktifitas pertambangan di lingkungannya, aliran sungai yang ada di desanya tidak pernah keruh kecuali pada saat ada banjir kiriman dari gunung.
Lantaran aliran air keruh di sekitar pertambangan yang beroperasi di sekitar Desa Tanjung Karet ini, masyarakat tidak maksimal lagi mencari ikan sungai yang biasa dilakukan, sebagai lauk pauk makanan warga sekitar.
"Dulu kami sering memancing di sungai itu, aliran air itu benih dan bersih, ikan masih banyak, tapi sekarang sudah susah cari ikan, airnya keruh," jelasnya lagi.
BACA JUGA:Tambang Batu Bara di Bengkulu ini Digeruduk Warga
BACA JUGA:Mosi Tak Percaya, Tuntut Pemecatan Kades, Warga Kumpulkan Tanda Tangan
Tak hanya itu, masyarakat juga khawatir dengan kesehatan masyarakat yang masih memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, seperti mandi dan mencuci pakaian.
Selain itu, padahal jika aliran air itu jernih dan bening, potensi pemanfaat alam sungai sebagai tempat wisata bisa terbuka lebar.