Bantu Rakyat, Helmi-Mi'an Telah Lakukan Penyisiran Anggaran

Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub), H. Helmi Hasan, SE - Ir. H. Mi'an-Istimewa-
BENGKULU RU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub), H. Helmi Hasan, SE-Ir. H. Mi'an, telah melakukan penyisiran anggaran dalam mengimplementasikan program Bantu Rakyat.
Demikian disampaikan Gubernur Helmi Hasan, SE dalam sambutannya saat Muswil dan Musda PAN se-Provinsi Bengkulu, Jum'at 21 Maret 2025.
"Penyisiran anggaran tersebut merupakan langkah konkret, dan komitmen kami untuk merealisasikan upaya membantu rakyat," ungkap Helmi.
Menurut Helmi, penyisiran anggaran ini dilakukan untuk memastikan dana publik digunakan secara optimal, dan tepat sasaran, terutama untuk program-program yang langsung menyentuh kebutuhan rakyat.
BACA JUGA:Bantu Rakyat Bumi Merah Putih, Peringatan HKG PKK Gelar Kegiatan Ini
BACA JUGA:Gercep Program Bantu Rakyat, Aksi Tebas Bayang dan Pembersihan Drainase
"Insyaallah, ketika amanah diberikan kepada kami sebagai gubernur dan wakil gubernur, tekad kami sama, yaitu untuk membantu rakyat," tegas Helmi.
Dilanjutkan Helmi, pihaknya sudah melakukan penyisiran anggaran, seperti di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), yang awalnya hanya sekitar Rp 10 miliar, namun sekarang sudah menyentuh angka Rp 500 miliar.
"Langkah konkret penyisiran anggaran ini, tentunya upaya perubahan alokasi anggaran yang sebelumnya dinilai tidak, menjadi lebih proporsional," kata Helmi.
Misalnya, sambung Helmi, kemarin untuk membangun rumah orang miskin atau program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), satu unitnya hanya bernilai Rp 17 juta.
BACA JUGA:Program Bantu Rakyat Mulai Direalisasikan
BACA JUGA:Bantu Rakyat, Anggota DPRD BU Ini Berikan Bantuan Perahu dan Mesin untuk Kesejahteraan Nelayan
"Namun di sisi lain, anggaran untuk kegiatan seperti pemotretan di satu OPD (Organisasi Perangkat Daerah), bisa mencapai Rp 3 miliar. Jadi yang seperti ini kami ubah," papar Helmi.
Jadi untuk apa anggaran sebesar itu hanya untuk motret-motret saja, sementara rakyat yang tidak mampu hanya mendapat bantuan Rp 17 juta untuk program bedah rumah.