Di sofa berdebu itu Dago nyengir-nyengir menahan perih saat melepas jaketnya. Ia berdiri dengan kaos singlet di mana pada bagian kanan bahunya merembes cairan merah dari sebuah robekan. Dago berjalan menuju rak untuk mencari gunting dan perban.
Mira mengamati itu dan mendekatinya.
"Tak sejengkalpun aku berniat berterima kasih untuk ini" ucapnya ketus.
"Aku tahu" jawab Dago tanpa memperhatikan Mira dan berjalan lagi dengan membawa peralatan yang ia butuhkan.
"Aku gembira bahkan menikmati momen seperti ini. Yang ku sayangkan" kata Mira sambil menunggu Dago mendongak agar matanya kembali berhadapan. Saat itu terjadi, Mira melanjutkan "Pisau itu tak mengiris bagian ini lebih dalam. Bagus lagi jika putus!" ucap Mira sambil menunjuk leher Dago yang ada ada bekas sayatan.
Dago masih sibuk dengan perban. Sesaat itu dia berujar:
"Maafkan perlakuan anakbuahku"
BACA JUGA:Merokok Dapat Menyebabkan Kulit Cepat Keriput? Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Temukan Berbagai Khasiat Mengkonsumsi Undur-undur Untuk Kesehatan Tubuh
Mira hanya berkeliling dan memperhatikan.
"Baju itu tampak serasi dengan warna kulitmu" puji Dago.
Mira melihat sweternya. Selama disekap, keperluan baik sandang maupun pangan ditanggung Dago.
Tak dapat Mira pungkiri bahwa ia terjanjikan dan terpelihara sangat baik di sini.
"Meskipun kau memanjakanku di sini, toh kau tetap penculik!"