Bukan Dia, Romeomu

Sabtu 27 Jul 2024 - 21:04 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

Cerpen: Heri Haliling

Ujung kota metropolitan bercadar malam dengan untaian warna warni lampu jalanan. Seorang gadis dengan umur 21, berkaos putih dengan rambut hitam lurus berlari menghimpit dinding gang berharap temukan celah pelarian.

Di belakangnya beberapa bunyi motor protol dengan angkuh knalpotnya memandang gadis itu sebagai buruan.

Dago pemimpin geng motor The Kill memajukan diri tatkala melihat gadis itu tersandung kerikil dan jatuh.

"Mau apa Dago!!! Jngan kurang ajar!" ucap si gadis sambil memegang salah satu lutunya yang tergores.

 Dago merupakan pemuda berperwakan hitam besar. Sebuah luka bekas sajam menyayat pergelengan otot lehernya.

BACA JUGA:Situs Megalitikum di Sulawesi Tengah: Warisan Peradaban Pra-Aksara

BACA JUGA:Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan

"Ikut denganku Mira. Temani aku. Kau milikku."

"Haaa..kocak!" Mira bergopoh-gopoh hendak berdiri. Sebuah tiang lampu ia genggam.

Mira memandang jijik ke Dago dan anak buahnya.

"Cuh!!! Kumuh" ludah Mira.

Tepat kena wajah Dago. Wajahnya bergetar merah.

"Jangan kau turun tangan, Dago. Cukup kami saja" kata seorang lain dengan rambut mohak penuh tindikan maju. "Bukan kau yang terhina gadis sundal ini. Tapi kami!"

"Jangan kau lukai dia, Balat!.Biar saja" cegah Dago merentangkan tangan kirinya.

Kategori :

Terkait

Minggu 15 Sep 2024 - 19:31 WIB

DI NEGERI PARA PESOLEK

Sabtu 14 Sep 2024 - 21:06 WIB

Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

Sabtu 24 Aug 2024 - 19:38 WIB

Love or Ghosting