MALING KONDANG

Ilustrasi-radarutara.bacakoran.co-

Cerpen : Wahyu W

Mungkin itulah yang disebut karma!

Kata nanik, dengan omelannya yang khas setiap hari. Lantaran harus ikut mengurus laki-laki tua renta yang sedang menikmati karma. 

Bagaimana tidak, oja dulunya ialah seorang pria yang sangat menjengkelkan hati semua orang. Dari ujung timur tetangga hingga ujung barat, pasti sudah mengetahui tabiat busuk oja. Mulai ia gemar mengibuli lawan bisnisnya, tidak peduli itu lawan bisnisnya itu orang asing, tetangga, bahkan saudara dekat sekalipun. 

“Wih… lumayan nih dapet untung 1.000.000 dari penjualan tanah milik darti. Mck.. tapi harus dibagi sama mali, males.” 

“mal, nih bonusmu dari penjualan tanah kemarin tuh,, tapi masih tak kasih 200.000 dulu, soalnya belum dikasih full sama bos nya.”

BACA JUGA:Mendoakan Kematian?

BACA JUGA:Tirani Biru dan Isinya yang Terbelenggu

“”iya deh, gampang lah”

Padahal kenyataannya semua uang bonus sudah di amanahkan ke oja. 

Oja pun tak segan-segan akan mempergunakan tanah kebun yang bertuan untuk berkebun tanpa berizin atau memberi Sebagian hasil panen yang ia dapatkan dari tanah yang bertuan tersebut.

Seluruh hasilnya ia nikmati sendiri. Namun, entah kemana perginya seluruh harta haram yang ia peroleh tersebut, padahal jika dilihat, oja seperti orang yang berpangku tangan, dengan pawakan kurus kering tidak begitu tinggi.

Oja pun tak segan durhaka terhadap ibunya yang sudah tua renta, tidak mengurus Ketika ibunya sehat atau sedang sakit, bahkan menjelang ajalnya tiba, oja masih sempat membentak sang ibu yang sudah sangat tua. Ia pun juga tidak merasa menyesal karena telah membentak dan bersikap durhaka kepada sang ibu. 

BACA JUGA:Dendam Seorang Perempuan

BACA JUGA:Dalam Kebisuanku

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan