Tapi Demian hanya datar. Yah. Mengetahui bahwa Mira diculik Dago, geng motor saingan abangnya membuat Demian hilang selera. Selama sebulan, tentulah Mira telah dijamah bedebah itu.
Membayangkan itu terasa mual. Kedatangannya ini sebenarnya hanya mau mengantarkan Mira ke tempat orang tuanya.
"Apa kau terkejut, Mira?" Dago tiba tiba bertanya.
Mira hanya menatap keramik lantai. Dia diliputi kekecewaan.
BACA JUGA:Merokok Dapat Menyebabkan Kulit Cepat Keriput? Simak Penjelasannya
BACA JUGA:Temukan Berbagai Khasiat Mengkonsumsi Undur-undur Untuk Kesehatan Tubuh
"Aku tantang duel kau Demian mengingat hanya namamu saja yang Mira sebut satu bulan ini!"
"Tak ada namanya duel!" sergah Balat. "Biar The Kill dan Taurus yang mengurus kau!"
"Pulanglah. Datangi kekasihmu. Kini kau bebas. Terima kasih telah menemaniku sebulan ini" bisik Dago tersenyum kepada Mira.
Tiba tiba mata Mira merabang.
"Larilah. Demi aku. Jika kau mencintaiku ku mohon larilah untuk hidup" pinta Mira dengan rasa bingung bersalah.
Dago terkekeh.
BACA JUGA:Situs Megalitikum di Sulawesi Tengah: Warisan Peradaban Pra-Aksara
BACA JUGA:Kondisi Ketenagakerjaan di Indonesia Terus Mengalami Perbaikan
"Ini rumahku. Mereka anggotaku. Aku tak ingin berikan kenangan pengecut kepada mereka. Cepat pergi" usir Dago sambil mendorong Mira.
Mira menjauh dan berlari ke arah Demian. Mira segera memeluknya. Tapi pelukan dingin yang dirasakan perempuan itu. Tiada energi dan hasrat yang luar biasa dari sinar mata Demian. Mira mengeratkan pelukan. Tetap sama, hambar tanpa rasa.