Suster hanya menganggukan kepalanya.
“Begini, Mbak Gina. Kami menemukan Mbak Gina dan Arjuna di pekuburan Puncak Pass. Mbak Gina pingsan sambil memegang mawar hitam sedangkan Arjuna sudah tidak bernyawa, pada bagian lehernya berdarah.”
“Pekuburan?” Tanyaku.
“Ya…, betul. Coba Mbak Gina, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?” Tanya Pak Polisi.
BACA JUGA:Inflasi Tahunan Bengkulu Naik Pasca Lebaran
BACA JUGA:Pansel Umumkan 3 Nama Calon 6 Kepala OPD
Kepada Pak Polisi, aku ceritakan apa yang aku alami sejak menerima undangan dari Arjuna, beli bunga mawar hitam, berangkat dari Jakarta sampai di hotel, bertemu 6 Mawar Hitam, foto bersama sampai 6 Mawar Hitam menggoreskan duri mawar hitam di leher Arjuna. Bahkan suasana hotel saat itu juga aku ceritakan.
“Mbak Gina, coba perlihatkan kepada saya undangan dari Arjuna.” Kata Pak Polisi.
“Ini Pak Polisi.” Aku perlihatkan undangannya di WA kepada Pak Polisi.
“Baik, terima kasih. Coba perlihatkan 6 teman Mbak Gina sewaktu di Hotel Mawar Hitam Puncak Pass.” Kembali Pak Polisi bertanya.
Aku cari foto yang diminta Pak Polisi. Paling tidak ada 7 fotoku.
BACA JUGA:Lihat Rekam Jejak, Rohidin Mersyah Didorong Maju Dalam Pilgub 2024
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Satu foto bertujuh dan 6 foto berduaan bersama Mawar Hitam dari Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogya dan Malang. Aku scroll ke atas dan ke bawah beberapa kali. Tidak ketemu. Tidak ada. Yang terlihat hanya fotoku sendiri sebanyak 7 buah.
“Sudah ketemu Mbak Gina?” Tanya Pak Polisi.
“Pak Polisi, kok nggak ada ya…, tadi malam jelas kami foto bersama.” Jawabku.