BACA JUGA:Vasektomi Tidak Dilirik Kaum Pria di Mukomuko
Masyarakat di sekitar puncak pass ramai ramai pergi ke pekuburan puncak pass, sambil membawa surat kabar lokal Puncak Pass Post. Pada halaman depan tertulis dengan huruf besar: “GINA, MAWAR HITAM-JAKARTA DIDUGA SEBAGAI PEMBUNUH ARJUNA.”
Sepertinya polisi bimbang dalam mengungkap kasusnya. Makam 6 Mawar Hitam di pekuburan Puncak Pass adalah nyata. Demikian pula setelah dilakukan pengecekan di Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogya dan Malang terhadap maminya Mawar Hitam.
Memang benar Mawar Hitam merupakan primadonanya di kotanya masing masing. Motif dan kematian Arjuna tidak terjawab. Satu satunya saksi kunci adalah Gina.
Keterangan Gina tidak bisa dijadikan bukti. Gina dianggap sakit jiwa stadium 3. Gina tidak bisa dikenakan pasal pembunuhan. Polisi juga belum bisa menguak misteri kematian 6 kuburan Mawar Hitam dan misteri matinya Arjuna. Kasus ditutup.
BACA JUGA:Inflasi Tahunan Bengkulu Naik Pasca Lebaran
BACA JUGA:Pansel Umumkan 3 Nama Calon 6 Kepala OPD
Sudah 3 bulan 10 hari, Gina berada di Rumah Sakit Jiwa. Bayangan kejadian malam Minggu di Hotel Mawar Hitam Puncak Pass, masih membekas, sangat nyata. Enam Mawar Hitam membunuh Arjuna dengan duri mawar hitam yang beracun.
“Suster…, apakah saya gila?” Tanya Gina kepada suster.
“Tidak sayang…” Jawab suster.
“Gina, sebentar lagi kamu akan melahirkan. Siapa nama bayinya?” Tanya suster.
“Mawar Hitam.” Jawab Gina.
BACA JUGA:Lihat Rekam Jejak, Rohidin Mersyah Didorong Maju Dalam Pilgub 2024
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Malam itu, hujan deras disertai guntur yang menggelegar dan kilat yang menyambar. Sekitar 02.13. pagi terdengar suara tangisan bayi.
Gina melahirkan bayinya. Antara sadar dan tidak sadar, Gina melihat Arjuna mengambil bayinya, berjalan menjauh. Suara tangisan bayi semakin menjauh mengikuti irama kaki Arjuna.