Aila, Mama dan Bunga Matahari

ILUSTRASI-pinterest.com-

Sepuluh menit kemudian, Aila yang tak tahan dengan rasa lapar yang merajalela, membuka pintu kamarnya. Bisa ia lihat sepiring nasi goreng, cake pisang, coklat panas, dan bunga matahari. Aila membawa semuanya ke dalam kamar. Lalu kembali mengunci pintu.

Netranya teralihkan oleh gulungan kertas di pot bunga matahari. 

Diambilnya dan dibukanya gulungan itu. Tertampil lah deretan kalimat yang ditulis oleh sang Mama

To Aila, kesayangan Mama.

Aila, Mama minta maaf ya, sayang. Mama tau Mama salah udah menyembunyikan penyakit Mama. Kamu mau maafin Mama, kan?

BACA JUGA:Berulangkali Usulan ke Provinsi, Penanganan Jembatan di Lembah Duri Belum Ada Kabar

BACA JUGA:Pilih Paslon Kada Yang Peduli Dengan Masalah BUMN

Mama kasih kamu bunga matahari lagi. Semoga itu bisa bikin kamu terhibur, ya. Eh tapi ingat, satu satunya yang bisa bikin kamu tenang itu Allah. Nanti, kamu shalat tahajud, gih.

Aila, Mama sayang banget sama kamu. Waktu tau Mama menderita leukimia, Mama berpikir, bagaimana dengan masa depan kamu? Bagaimana kalau Mama tak bisa lihat putri Mama lulus SMA? Dapat gelar sarjana? Serta Menikah?

Pertanyaan itu selalu berputar di kepala Mama. Tapi, Mama bersyukur. 

Hari ini bisa melihat kamu saja Mama bersyukur.

BACA JUGA:Menguatkan Perlindungan Konsumen

BACA JUGA: Tidak Perlu Beli Obat di Apotek! Ini Sederet Manfaat Bengkuang Bagi Kesehatan Lambung

Kalau nanti Mama pergi selama lamanya, kamu jangan nangis, ya. Mama akan tenang di alam kubur. Tolong, wujudkan saja mimpi mimpi kamu. Jangan tangisi Mama. Mama baik baik saja.

With love,

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan