Aila, Mama dan Bunga Matahari
ILUSTRASI-pinterest.com-
Mama Gita.
Aila menangis sesunggukan saat membaca surat itu. Ia langsung berlari ke kamar Mamanya.
Brak!
BACA JUGA:IDI di Bengkulu Tahun 2022 Capai 73,23
BACA JUGA:Kementerian Investasi - Kemendagri Perpanjang Kerja Sama Akses Pemanfaatan Data Kependudukan
Tak peduli dengan sang Mama yang mungkin sudah berniat tidur, Aila membuka kasar pintu kamar sang Mama. Diterjangnya sang Mama dengan pelukan erat.
Gita yang masih meredakan rasa terkejutnya, tetap membalas pelukan dari putrinya. Dielusnya lembut punggung Aila. Tak dapat dipungkiri, Gita senang putrinya mau memaafkannya.
Bersama dengan sang Mama, Aila mendatangi toko berbagai tanaman. Untuk apa? Mamanya ingin membeli bibit bunga matahari.
Mama Gita memang sangat suka menanam bunga matahari. Katanya, karena warnanya cerah, bikin hati bahagia terus. Ah, cukup aneh memang.
BACA JUGA:Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi pada Maret 2024
BACA JUGA:Maju Pilgub, Eks Bupati dan Bupati BS Daftar ke PDI Perjuangan
“Ai, menurut kamu, enaknya Mama tanam bunga apa lagi?”
“Bunga bangkai.” Jawabku asal.
“Hush. Kamu pikir Mama bisa pelihara itu tanaman?”
“Lah, Mama tadi kan tanya ke aku. Yaudah aku jawab menurut pemikiranku.”