Kurangi Risiko Bencana Hindrometeorologi, Gerakan Membangun Kebun Kopi Tangguh Iklim Perlu Dimasifkan

Salah seorang penggerak Kopi Sakti Bengkulu Julian Novianti memanen buah kopi berwarna merah. -Radar Utara / Doni Aftarizal-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Di tengah cuaca ekstrem yang kian sulit diprediksi akibat perubahan iklim, membangun Kebun Kopi Tangguh Iklim juga berarti mengurangi risiko bencana hidrometeorologi. 

Meskipun demikian Gerakan perempuan petani kopi membangun Kebun Kopi Tangguh Iklim tersebut, harus kian dimasifkan di tengah-tengah masyarakat petani kopi.

“Justru harus dimasifkan. Terutama di daerah-daerah hulu DAS yang bentang alamnya sudah berubah menjadi kebun-kebun kopi," kata Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Provinsi Bengkulu, M. Fajrin Hidayat.

Sehingga, lanjut Fajrin, dapat meminimalkan risiko bencana longsor dan banjir yang bisa berdampak ke hilir. Sebagaimana diketahui, gerakan membangun kebun kopi tangguh iklim dengan menghidupkan kembali berbagai kearifan/praktik lokal.

BACA JUGA:Mentan Kumpulkan Rp75,85 Miliar untuk Bencana Sumatra

BACA JUGA:Bencana di 3 Provinsi, Sultan: Kita Minta Pemerintah pertimbangkan Sebagai Bencana Nasional

"Terutama dalam pengelolaan kebun kopi yang selaras dengan aksi mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim," ungkap Fajrin.

Menurut Fajrin, dari berbagai kearifan/praktik lokal tersebut, seperti mengembangkan pola polikultur, membuat lubang angin (mini rorak), membiarkan hasil pengendalian rerumputan secara manual.

"Kemudian memangkas pohon kopi dan pohon lainnya menjadi serasah, dan membuat kolam penampungan air hujan sangat selaras dengan konservasi tanah dan air untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi," papar Fajrin.

Fajrin menambahkan, justru seperti itulah petani kopi seharusnya mengelola kebun kopinya. Bukan hanya penting untuk keberlanjutan kebun kopinya dari aspek ekonomi, sosial dan ekologi.

BACA JUGA:Target Rp 3 M, Gubernur Bengkulu Galang Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

BACA JUGA:Presiden Prabowo Didesak Tetapkan Status Bencana Nasional 3 Provinsi di Sumatera

"Tetapi juga untuk meminimalkan risiko bencana hidrometeorologi, yang bisa berdampak ke hilir,” ujar Fajrin.

Lebih lanjut Fajrin menyampaikan, untuk memasifkan gerakan perempuan petani kopi membangun Kebun Kopi Tangguh Iklim, pemerintah daerah bisa memberikan dukungan dengan menguatkan kapasitas dan memberikan bantuan kepada perempuan petani kopi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan