Peserta PBI Asal Kepahiang, Kadirun: Walaupun Gratis, Layanan Kami Tidak Dibedakan, Terimakasih JKN BPJs Kes!

Reporter: Redaksi |

Editor: Ependi |

Senin , 08 Dec 2025 - 21:36

Peserta PBI Asal Kepahiang, Kadirun: Walaupun Gratis, Layanan Kami Tidak Dibedakan, Terimakasih JKN BPJs Kes!-Dok. Radar Utara-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui BPJS Kesehatan, tidak hanya menanggung pengobatan berbiaya besar seperti hemodialisa dan operasi jantung.

Namun juga mencakup berbagai layanan kesehatan mulai dari pencegahan (promotif) hingga pengobatan (kuratif), rehabilitatif dan obat-obatan, termasuk pemeriksaan kesehatan dasar, penyuluhan, skrining penyakit, hingga perawatan penyakit kronis dan gawat darurat.

Salah satu peserta JKN yang telah merasakan manfaat JKN adalah Kadirun (65).

Kadirun yang ditemui saat mengunjungi poli penyakit dalam RSUD Kepahiang, Provinsi Bengkulu bersedia berbagi pengalamannya.

Kadirun memanfaatkan kepesertaan JKNnya untuk pengobatan benjolan merah di bagian punggung dekat tengkuk yang Kadirun kira merupakan gatal biasa.

“Awalnya saya kira cuma gatal biasa dan tidak harus berobat ke dokter. Hanya saya garuk saja dan beli obat gatal di apotek. Namun makin lama ini semakin menganggu aktivitas saya,”tutur Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) kelas 3 tersebut.

Benjolan merah yang terasa nyeri dan berisi nanah pada kulit sering disebut bisul.

Kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak.

Bisul dapat muncul di mana saja, tetapi sering terjadi di area yang lembap dan mudah bergesekan seperti wajah, leher, ketiak dan bahu.

Kadirun mengaku, ia mulai merasakan rasa gatal pada bagian tersebut sejak tahun 2019 lalu.

peserta pbi asal kepahiang, kadirun: walaupun gratis, layanan kami tidak dibedakan, terimakasih jkn bpjs kes!                            radarutara.bacakoran.co – program jaminan kesehatan nasional (jkn) melalui bpjs kesehatan, tidak hanya menanggung pengobatan berbiaya besar seperti hemodialisa dan operasi jantung.
namun juga mencakup berbagai layanan kesehatan mulai dari pencegahan (promotif) hingga pengobatan (kuratif), rehabilitatif dan obat-obatan, termasuk pemeriksaan kesehatan dasar, penyuluhan, skrining penyakit, hingga perawatan penyakit kronis dan gawat darurat. 
salah satu peserta jkn yang telah merasakan manfaat jkn adalah kadirun (65).
kadirun yang ditemui saat mengunjungi poli penyakit dalam rsud kepahiang, provinsi bengkulu bersedia berbagi pengalamannya. 
baca juga:pengalaman evi, warga air rambai: jika tidak menggunakan program jkn, tidak tau harus bagaimana...
baca juga:cegah fraud jkn, bpjs kesehatan butuh dukungan banyak pihak
kadirun memanfaatkan kepesertaan jknnya untuk pengobatan benjolan merah di bagian punggung dekat tengkuk yang kadirun kira merupakan gatal biasa.
“awalnya saya kira cuma gatal biasa dan tidak harus berobat ke dokter. hanya saya garuk saja dan beli obat gatal di apotek. namun makin lama ini semakin menganggu aktivitas saya,”tutur peserta penerima bantuan iuran (pbi) kelas 3 tersebut.
benjolan merah yang terasa nyeri dan berisi nanah pada kulit sering disebut bisul. 
kondisi tersebut disebabkan oleh infeksi bakteri yang masuk ke dalam folikel rambut atau kelenjar minyak. 
bisul dapat muncul di mana saja, tetapi sering terjadi di area yang lembap dan mudah bergesekan seperti wajah, leher, ketiak dan bahu. 
baca juga:suminah, warga bengkulu utara: saya bersyukur ada bpjs kesehatan, semua biaya cuci darah ditanggung!
baca juga:bpjs kesehatan luncurkan data sampel 2025
kadirun mengaku, ia mulai merasakan rasa gatal pada bagian tersebut sejak tahun 2019 lalu.
“saya hanya merasakan gatal, tanpa demam, muntah atau gangguan lain. tapi itu terjadi selama bertahun-tahun dan akhirnya membesar hampir sebesar buah kelapa selama sekitar satu mingguan ini,”ungkap warga desa tebat monok, kabupaten kepahiang tersebut.
hal tersebut menyebabkan kadirun segera memeriksakan kesehatannya ke rsud kepahiang. 
setelah menjalani pemeriksaan, kadirun diharuskan menjalani operasi pada 27 mei 2025.
“alhamdulillah paginya saya ke rumah sakit, jam 12 siangnya saya sudah langsung operasi. dokter bilang bahwa jika dibiarkan dan tidak mendapat tindakan medis, bengkak saya ini dapat berpotensi menjadi tumor. apalagi saya sering garuk-garuk dan pencet, ternyata itu bisa bikin bahaya untuk kesehatan saya,”ungkap ayah tiga anak tersebut.  
baca juga:pengalaman evi, warga air rambai: jika tidak menggunakan program jkn, tidak tau harus bagaimana...
baca juga:cegah fraud jkn, bpjs kesehatan butuh dukungan banyak pihak
setelah menjalani operasi selama dua jam, kadirun pun menjalani rawat inap selama dua hari. 
kadirun mengaku sejak terdaftar menjadi peserta jkn tahun 2020 lalu, ia belum pernah memanfaatkan kepesertaan jknnya tersebut. 
setelah sakitnya tersebut mendapat pelayanan medis, kadirunpun merasakan puas terhadap pelayanan yang didapatnya tersebut.
“saya merasa puas sudah diobati di rsud kepahiang ini. walaupun saya pakai yang gratis, saya tidak merasa dibeda-bedakan oleh pihak rumah sakit. pelayanan mereka juga bagus, cepat prosesnya sampai saya selesai operasi baik dari segi administrasi maupun pelayanan oleh tenaga medisnya,“imbuh laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai petani tersebut.
pasca operasi, kadirun diharuskan untuk kontrol ulang secara berkala untuk pembersihan luka dan pemberian obat-obatan. kondisi kadirun perlahan pun kian membaik.
baca juga:suminah, warga bengkulu utara: saya bersyukur ada bpjs kesehatan, semua biaya cuci darah ditanggung!
baca juga:bpjs kesehatan luncurkan data sampel 2025
“alhamdulillah sekarang tidak pernah gatal lagi. lega sekali rasanya. mungkin penyebab bengkak itu karena sering berkeringat, tapi itu tidak bisa dihindari karena memang kerjaan saya ke kebun terus. sekarang saya sudah lebih menjaga kebersihan dan makanan,“ungkap kadirun.
selain mendapatkan pelayanan yang terbaik, kadirun merasa terbantu dari segi biaya secara keseluruhan. 
kadirun yang tidak pernah dimintai biaya apapun untuk pengobatannya tersebut pun merasa beruntung karena telah terdaftar sebagai peserta jkn.
“walaupun berobatnya gratis, tapi pastinya kami tidak mau sakit-sakit lagi. kalau bisa bpjs (program jkn)nya tidak terpakai lagi lah. 
terima kasih bpjs kesehatan dan program jkn,“tutup kadirun. (**)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 11 DESEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan