Jaga Kualitas Hidup Lansia, Harus Menjadi Perhatian Serius

Reporter: Doni Aftarizal |

Editor: Ependi |

Senin , 08 Dec 2025 - 21:34

Sosialisasi Bangga Kencana yang digelar DP3APPKB-Radar Utara/ Doni Aftarizal-

BENGKULU, RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Pencegahan kondisi traumatik pada lanjut usia (lansia), harus menjadi perhatian serius semua pihak guna menjaga kualitas hidup dan kemandirian mereka di masa senja.

Ini ditegaskan Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, SH dalam sosialisasi Bangga Kencana Dinas P3APPKB Provinsi Bengkulu, Senin 8 Desember 2025.

“Trauma pada lansia, baik fisik akibat jatuh maupun psikologis akibat perasaan terisolasi, kehilangan atau kekerasan, sangat berdampak pada penurunan fungsi dan kebahagiaan mereka," ungkap Usin.

Menurut Usin, pencegahannya bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga memerlukan intervensi kebijakan dan fasilitas dari pemerintah dan masyarakat.

"Maka dari itu, kita harus terus mendorong program-program yang pro-aging population," kata Usin.

Dilanjutkan Usin, langkah pencegahan trauma fisik, dapat dimulai dari lingkungan terdekat. Modifikasi lingkungan rumah yang ramah lansia, tentunya sangat krusial.

"Pemerintah daerah (pemda) melalui dinas terkait, dapat menggalakkan program Rumah Aman Lansia dengan insentif atau bantuan percontohan lainnya," ujar Usin.

Ini juga, sambung Usin, mencakup pemasangan pegangan tangga, lantai anti-slip, pencahayaan memadai, dan penataan furnitur yang minim risiko tersandung.

"Di luar aspek fisik, trauma psikologis kerap menjadi silent killer bagi lansia. Rasa kesepian dan ditinggalkan dapat memicu depresi dan memperburuk kondisi kesehatan," sampai Usin.

Usin menambahkan, terkait upaya ini ditekankan pentingnya membangun ekosistem sosial yang inklusif. Pihaknya mendorong penguatan peran Pusat Kegiatan Lansia (PKL), Karang Werda dan program kunjungan rutin.

jaga kualitas hidup lansia, harus menjadi perhatian serius                            bengkulu, radarutara.bacakoran.co - pencegahan kondisi traumatik pada lanjut usia (lansia), harus menjadi perhatian serius semua pihak guna menjaga kualitas hidup dan kemandirian mereka di masa senja. 
ini ditegaskan ketua komisi iv dprd provinsi bengkulu, usin abdisyah putra sembiring, sh dalam sosialisasi bangga kencana dinas p3appkb provinsi bengkulu, senin 8 desember 2025.
“trauma pada lansia, baik fisik akibat jatuh maupun psikologis akibat perasaan terisolasi, kehilangan atau kekerasan, sangat berdampak pada penurunan fungsi dan kebahagiaan mereka," ungkap usin. 
menurut usin, pencegahannya bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi juga memerlukan intervensi kebijakan dan fasilitas dari pemerintah dan masyarakat. 
"maka dari itu, kita harus terus mendorong program-program yang pro-aging population," kata usin. 
baca juga:rumah singgah untuk odgj dan lansia terlantar buka layanan 24 jam
baca juga:senam bareng lansia, bupati arie doakan desa rama agung semakin maju
dilanjutkan usin, langkah pencegahan trauma fisik, dapat dimulai dari lingkungan terdekat. modifikasi lingkungan rumah yang ramah lansia, tentunya sangat krusial. 
"pemerintah daerah (pemda) melalui dinas terkait, dapat menggalakkan program rumah aman lansia dengan insentif atau bantuan percontohan lainnya," ujar usin. 
ini juga, sambung usin, mencakup pemasangan pegangan tangga, lantai anti-slip, pencahayaan memadai, dan penataan furnitur yang minim risiko tersandung. 
"di luar aspek fisik, trauma psikologis kerap menjadi silent killer bagi lansia. rasa kesepian dan ditinggalkan dapat memicu depresi dan memperburuk kondisi kesehatan," sampai usin. 
usin menambahkan, terkait upaya ini ditekankan pentingnya membangun ekosistem sosial yang inklusif. pihaknya mendorong penguatan peran pusat kegiatan lansia (pkl), karang werda dan program kunjungan rutin.
baca juga:rumah singgah untuk odgj dan lansia terlantar buka layanan 24 jam
baca juga:senam bareng lansia, bupati arie doakan desa rama agung semakin maju
"seperti dari tenaga kesehatan sosial atau relawan ke lansia yang tinggal sendiri. interaksi sosial, kesempatan berkegiatan, dan rasa tetap dihargai merupakan vitamin bagi jiwa mereka,” tambah usin.
lebih lanjut usin menyampaikan, penting juga edukasi berkelanjutan, baik bagi lansia itu sendiri maupun bagi keluarganya. keluarga perlu diedukasi untuk mengenali tanda-tanda trauma dan stres pada lansia. 
"sementara lansia perlu diberi pengetahuan tentang cara menjaga keseimbangan, nutrisi yang baik, dan latihan ringan untuk mencegah jatuh," singkat usin. (tux)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR UTARA, 09 DESEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan