Konflik Agraria di BS, Pemprov Bengkulu Bentuk Tim Khusus

H. Helmi Hasan, SE-Radar Utara / Doni Aftarizal-

Sebagaimana diketahui, konflik agraria tersebut memanas ketika warga meminta penghentian aktivitas penggusuran, yang dilakukan PT. Agro Bengkulu Selatan (ABS) karena lahan yang disengketakan belum memiliki kejelasan status. 

Permintaan warga tidak direspons, sehingga alat berat tetap beroperasi dan memicu ketegangan. Situasi kemudian berkembang menjadi bentrokan hingga terjadi penembakan yang menyebabkan sejumlah warga terluka.

BACA JUGA:Tegas, Komitmen Pemkab Bengkulu Utara Tuntaskan Konflik Agraria Batik Nau-Air Padang

BACA JUGA:Cek Fakta Penembakan Petani, Stafsus Ketua DPD RI Turun ke BS

Adapun petani yang mengalami luka tembak yakni Buyung Saripudin (74), petani asal Desa Tungkal I Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan. Edi Susanto (61) petani yang berdomiisi di Jalan SMA Karya.

Edi Hermanto alias Pak Bintang (49) petani asal Desa Pagar Gading Kecamatan Pino Raya, Lin Surman (41), petani asal Desa Kembang Seri Kecamatan Pino Raya, Suhardin (60) petani asal Desa Kembang Seri, Kecamatan Pino Raya.

Kemudian dari pihak PT. ABS yakni Apriki Hardiarta (39) asal Desa Padang Manis Kecamatan Kaur Utara Kabupaten Kaur. (tux)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan