Menko PMK: TBC Bisa Disembuhkan

Menko PMK Pratikno bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam Kick Off Kampanye TOSS TBC di kawasan Car Free Day, Jakarta. -Kemenko PMK-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memperkuat gerakan nasional penanggulangan tuberkulosis (TBC) melalui program Temukan Obati Sampai Sembuh (TOSS TBC). 

Hal tersebut disampaikan Pratikno dalam kegiatan Kick Off Kampanye TOSS TBC di kawasan Car Free Day, Jakarta, pada Minggu (9/11/2025).

Menko Pratikno dalam sambutannya menegaskan bahwa TBC adalah penyakit menular yang dapat disembuhkan sepenuhnya apabila pasien menjalani pengobatan dengan disiplin dan mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar.  “TBC adalah penyakit yang bisa disembuhkan, tapi juga menular. Dan kita di dunia masih sangat tinggi, nomor dua tertinggi di dunia setelah India. Jangan sampai kita nomor satu, kita harus segera turunkan kasus TBC ini,” ujar Pratikno.

Lanjutnya, keberhasilan eliminasi TBC sangat bergantung pada peran aktif masyarakat di tingkat akar rumput, mulai dari RT/RW hingga kelurahan, yang menjadi garda terdepan dalam menemukan dan mendampingi kasus di lapangan.

BACA JUGA:Eliminasi TBC 2030, Menko PMK: Semua Harus Bergerak Bersama

BACA JUGA:Ratusan Warga Mukomuko Suspek TBC, Dinkes Minta Warga Lebih Waspada

Oleh karena itu, Pratikno mengingatkan masyarakat untuk disiplin menjalani pengobatan dan melakukan skrining secara berkala di fasilitas layanan kesehatan.

“Obatnya tersedia di Puskesmas, alat skrining tersedia. Oleh karena itu isu utamanya adalah aktif melakukan skrining secara reguler yang terintegrasi dengan pemeriksaan kesehatan gratis, dan skrining di instansi tempat kerja, pesantren, sekolah, lapas dan lain-lain,” lanjutnya.

Ia juga turut menekankan pentingnya menghapus stigma terhadap penyintas TBC agar mereka tetap bisa bersekolah, bekerja, dan berinteraksi tanpa diskriminasi.  “Jangan juga ada stigma, dikucilkan, kalau sekolah dijauhi teman-temannya, atau kalau bekerja terkena PHK. Kita memberikan perlindungan kepada penderita,” kata Menko PMK.

Sebagai bentuk penguatan kelembagaan, ia juga mendorong seluruh kepala daerah untuk gencar mengaktifkan kembali Tim Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis (TP2TB) di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota, serta menggerakkan Desa dan Kelurahan Siaga TBC sebagai bagian dari strategi nasional eliminasi TBC.  “Saya mengharapkan dukungan dari seluruh kepala daerah. Aktifkan TP2TB di semua provinsi, kabupaten, dan kota. Dan juga pemerintah sudah menggerakkan desa atau kelurahan Siaga TB,” pungkasnya.

BACA JUGA:Harus Anda Ketahui! Inilah 5 Fakta Tentang Kasus TBC di Indonesia yang Menjadikannya Peringkat Ke-2 Terbanyak

BACA JUGA:606 Warga Mukomuko Dinyatakan Suspek TBC

Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di delapan provinsi di Indonesia, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur. Kampanye diikuti dengan senam bersama, edukasi kesehatan dari para penyuluh dan penyintas TBC, pemeriksaan kesehatan, serta berbagai kegiatan hiburan bagi masyarakat.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan