Wajahmu Berbeda

Ilustrasi-radarutara.bacakoran.co-

Sesekali tampak beragam warna dan ukuran kembang api di sana, semarakan waktu pergantian tahun baru.

“Assalamualaikum, Mas Praba!” Terdengar uluk salam, mengalihkan perhatianku dari teatrikal langit, kembali fokus kedepan.

“Wa, wa, waalaikumussalam,” gagap kujawab salam itu.

BACA JUGA:Sekuntum Mawar dengan Tangkai yang Patah

BACA JUGA:Negeri Jenggala

“Bagaimana kabarmu, Mas?” tanyanya seraya mendudukan diri di sampingku dengan memberi sedikit jarak.

“Ar, Ardina, sungguhkah dirimu?” Aku tidak yakin.

Dia hanya mengangguk, “Alhamdulillah, aku masih sama seperti yang kamu kenal dulu, Mas. Tapi--.” Gadis itu tersenyum tipis, sengaja memutus kalimatnya untuk suatu kesan yang khas.

Aku tidak percaya, sesekali mengucak mata. Ardina sekarang benar-benar berbeda. Wanita itu mengenakan busana gamis berwarna biru ceria, berhijab hijau muda. Tampilannya sederhana. Siapapun yang kenal Ardina sejak lama pasti tidak menduga.

“Waktu itu aku salah, Mas. Bersikap tidak pantas dengan meremehkan dan lebih-lebih sebal dengan mimpi-mimpimu. Padahal, sesudah aku mempelajari agama yang mulia ini, seseorang tidak dilarang Tuhan untuk mengubah nasib dengan kemampuannya.

BACA JUGA:Maksum Najibut

BACA JUGA:Tanah Kuburan Mbah Bendera

Selama cara yang digunakan direstui Tuhan, it’s not to be okay.” Semakin terheran aku karena cara bertuturnya lembut penuh kehalusan.

“Kamu, kamu—-”

Ardina menukas pelan “Tidak hilang juga, ya, mas, bicara gugupmu itu?” Lalu Ardina tersenyum sabar.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan