Usut Tuntas, Polisi Dalami Kasus Pedofilia Sesama Jenis di Bengkulu, Ada Korban Lain?

Kanit PPA Satreskrim Polres Bengkulu Utara, IPDA Freddy Silaen-Radar Utara / Abdurrahman Wachid -

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Kasus pedofilia sesama jenis yang menyeret tersangka pria AS, 29 tahun di Kabupaten Bengkulu Utara, polisi lakukan pendalaman dan pengembangan.

Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Eko Munarianto, SIK., melalui Kanit PPA IPDA Freddy Silaen, menuturkan bahwa pendalaman dan pengembangan kasus pedofilia ini harus dilakukan.

Hal itu dilakukan untuk mendeteksi dan mengungkap, jika masih ada kemungkinan korban lain yang tidak berani melaporkan kasusnya kepada kepolisian.

"Kita saat ini masih terus mendalami kasus pedofilia sesama jenis ini, siapa tau ada korban dari tersangka AS ini yang nggak berani lapor," ujar IPDA Freddy Silaen, saat dikonfirmasi RU pada hari Rabu, 12 Februari 2025.

BACA JUGA:DPRD Diminta Bentuk Pansus Pedofilia

BACA JUGA:Pedofil Sesama Jenis di Bengkulu Ditangkap, Modusnya Pinjami Motor, Terus Dikasih Uang Jajan

Tak hanya itu, dirinya sedang mendalami pula apakah tersangka AS ini saja, yang menjadi pelaku kejahatan asusila anak sesama jenis di luaran sana.

"Ya, untuk pelaku lain juga sedang kita dalami, mas," sambungnya.

Meskipun berdasarkan pengakuan korban, ia hanya melakukan aksi kejahatannya kepada satu orang korban, sebanyak dua kali tersebut, namun pihak kepolisian akan tetap melakukan pendalaman dan pengembangan kasus ini.

Menurutnya, ini adalah kejahatan yang benar-benar akan merusak moral para generasi penerus bangsa.

BACA JUGA:PATBM Kecewa dengan Vonis Penjara 5 Tahun Bagi Terpidana Pedofilia, Desak Jaksa Ajukan Banding

BACA JUGA:Kasus Pedofil, Tuntutan 19 Tahun, Vonis 5 Tahun

Selain itu, apabila ada korban-korban di luar sana yang belum terungkap, tanpa pembinaan yang kuat dari pihak-pihak terkait, sangat dikhawatirkan mereka akan menjadi pelaku kejahatan baru di kemudian hari.

Disampaikan sebelumnya, bahwa pelaku AS ini melancarkan aksinya sebanyak dua kali kepada satu orang korban, diperkirakan terjadi pada tanggal 9 Januari 2025 dan tanggal 4 Februari 2025. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan