Negeri Jenggala

Ilustrasi Negeri Jenggala-ist-

BACA JUGA:SANG PELATIH

BACA JUGA:Natal di Keluarga Barbara

Semua menyeru: Merdekaaa!!!!

Pertemuan gempita itu lalu ditutup dengan pesta ria. Semua fraksi berdansa dan menyeringaikan gigi-gigi taringnya. Dalam tawa hura-hura negeri Jenggala itu diambang nestapa.

Kabar beradu kabar. Semua pecah menciptakan intuisi-intuisi rasa kemunafikan dan tak percaya akan pemimpin ke depan.

Melalui sebuah seruan terukur yang melayang di langit biru dan jatuh sebagai hujan yang ciptakan mortir,  semua rakyat jenggala mulai geram.

Dari dalam keramaian negeri,  barisan dara terpelajar bersatu dengan gagak suarakan kecaman. Dari perkebunan, barisan serikat kaki seribu berbondong-bondong lontarkan ketidaksetujuan.

BACA JUGA:MAKAM KERAMAT BAH UYUT

BACA JUGA:Penjamah di Tanah Tuah

Dari dalam batang kelapa yang terpangkas itu kerumunan ulat putih maju perlahan gemakan belenggu pengetahuan, dan  dari dalam lubang-lubang rapuh sisi jalan keramaian, tentara semut menggerung semesta dengan tekad pembelotan atas putusan fraksi anjing, babi, dan buaya.

Semua binatang tumpah ruah membludak di jalanan. Kerbau-kerbau perkasa berdiri di samping jalan memantau dengan dua kemungkinan.

Pikiran ini memberundel sebagian besar binatang apakah mereka disebut pahlawan atau pembelot peradaban. Sementara itu dalam sebuah lorong gang yang cukup gelap, tampak siluet banteng memandang aksi itu dengan  penuh peluang dan perhitungan.

*Selesai*

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan