Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Sabtu 22 Mar 2025 - 20:23 WIB
Reporter : redaksi
Editor : Ependi

BACA JUGA:Belenggu Sistem

"Tak berhak kita bicara begitu Sofyan!!! Istighfar!! " tangan H. Insani mencrngkram pundak salah satu muridnya itu. "Aku tak ajarkan kesombongan!"

"Tapi jalanan penuh dengan ketegasan! Budaya itulah yang berlaku sekarang."

Masih merasa pusing dan mual, Arsakha mencoba untuk kembali duduk. Dari gerai rambut keriting gondrongnya, seutas senyum mengalir merah berpoles darah.

"Lihat gerandong ini!!! Masih tersenyum. Tampang penduduk neraka!!" lanjut Sofyan geram.

"Dia gila menjelang ajal. Itu karmanya!" sergah seorang warga lain..

BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya

BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis

Sofyan yang sangat geram berapi-api lalu melanjutkan:

"Jika kita biarkan yang seperti ini, Ji. Kita yang akan lemah terhadap penjahat"

"Aku tak setuju. Aku akan bawa dia ke kantor polisi. Ini sandalku. Urusanku! Kalian pulang!"

H. Insani berjalan ke arah Arsakha. Tapi tubuhnya dicegah Sofyan. Hingga satu pekikan muncul disusul pekikan lainnya.

"Hajar!!!!"

"Sudah kalungi ban. Kita bakar seperti dulu!!" 

BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak

BACA JUGA:Belenggu Sistem

Kategori :

Terkait

Sabtu 29 Mar 2025 - 20:29 WIB

Dalam Kebisuanku

Sabtu 22 Mar 2025 - 20:23 WIB

Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Sabtu 22 Mar 2025 - 20:23 WIB

RUMAH MATAHARI 2

Sabtu 15 Mar 2025 - 19:12 WIB

Belajar dari Sang Gagak

Sabtu 08 Mar 2025 - 20:17 WIB

Belenggu Sistem