Guna untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi lebih Kuat
Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 6 persen. -Bisnis/Fanny Kusumawardhani-
Ryan menyebut, keputusan BI itu sebagai langkah yang tepat waktu, karena didukung oleh kondisi domestik yang cukup baik, seperti inflasi rendah dan penguatan rupiah.
Penurunan suku bunga oleh BI diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan permintaan dan penyaluran kredit.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut bahwa langkah ini diambil untuk menyeimbangkan kebijakan moneter antara stabilitas dan pertumbuhan. “Kebijakan moneter BI lebih difokuskan pada stabilitas, namun saat ini mulai mengarah pada pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
BACA JUGA:Peran Gen Z dalam Ekonomi Kreatif dalam Berinovasi dan Melihat Peluang Bisnis Baru
BACA JUGA:Pekan Ini Harga Emas Melonjak di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Dorong Ekonomi
Suku bunga yang lebih rendah akan mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor perbankan.
Begitu juga dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dengan suku bunga yang lebih rendah, pelaku usaha dapat lebih mudah mendapatkan akses kredit, yang pada gilirannya akan meningkatkan investasi dan konsumsi dalam negeri.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Hijau Sebagai Investasi Berkelanjutan yang Mendorong Inovasi Sektor Energi
BACA JUGA:Reformasi Ekonomi Negara Berkembang: Tantangan, Peluang dan Kesempatan
Perry juga optimis bahwa penurunan suku bunga akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Meskipun tekanan global sempat mempengaruhi nilai tukar rupiah, BI tetap memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,7—5,5 persen pada 2024, dengan nilai tengah di 5,1 persen.
Bahkan, dengan adanya pemangkasan suku bunga dan stimulus fiskal yang lebih kuat, Perry meyakini, realisasi pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat lebih tinggi dari proyeksi. Sementara itu, beberapa analis, seperti Satria Sambijantoro dari Bahana Sekuritas, memperkirakan bahwa BI masih memiliki ruang untuk kembali menurunkan suku bunga jika nilai tukar rupiah terus menguat.
BACA JUGA:Perkembangan Ekonomi Digital E-Commerce di Indonesia Ternyata Tidak Terlepas Dari Peranan Gen Z
BACA JUGA:Reformasi Ekonomi Negara Berkembang: Tantangan, Peluang dan Kesempatan