Pemuda Kesepian dan Puisi-Puisi yang Ditulisnya
Ilustrasi-Radar Utara-
BACA JUGA:Disorot KPK, Bakal Ada Sistem Baru Terkait Gaji ASN
BACA JUGA:Dalami Perkara 20 Persen, Seluruh Pejabat OPD Bakal Dipanggil Jaksa
Ibunya begitu paham bahwa anaknya tengah menjaga hati. hampir setiap apa yang dirasakan oleh Putra selalu diceritakan padanya. Memang nasib tiada yang tahu.
Setelah memutuskan merantau demi menghilangkan bayang-bayang cinta pertamanya, di saat itulah keputusannya pergi jauh mengajarkan dirinya untuk menerima keadaan.
***
Ini pagi yang kesekian dengan cahaya memantul tepat di jendela kaca kamarnya. Hari ini tampak cerah, sehangat hatinya yang mulai bersemangat menjalani hari.
“Bu, sepertinya Putra akan mencoba mencari pekerjaan di sini. Warung ini biarkan saja tetap dibuka ...”
“Ibu sudah terbiasa rutin setiap pagi melayani para pembeli. Malah ibu bersyukur ada keinginanmu untuk mencari pekerjaan lagi.”
BACA JUGA:Gerai Pangan Murah Dinas Ketahanan Pangan Diserbu Pembeli
BACA JUGA:Stok Cukup, Pemakaian Gas Melon Meningkat
Dalam hatinya, perempuan paruh baya itu berharap agar anaknya segera menemukan pendamping hidup.
sebab sudah cukup lama anaknya belum membuka hati lagi setelah dulu pernah menjalin kasih dengan seseorang. Dirinya tidak menginginkan anaknya selalu didera rasa sepi walau di luar tampak biasa-biasa saja. Hanya saja hati kecilnya tidak dapat dibohongi dengan keadaan.
Sedayaku mencoba membuka kembali
Hati dan hari-hari yang dilalui
Enyahlah kesunyian dalam hati!