Pemuda Kesepian dan Puisi-Puisi yang Ditulisnya

Ilustrasi-Radar Utara-

***

Seakan takdir jodoh belum menghampirinya, dirinya selalu berharap agar didekatkan.

BACA JUGA:Disorot KPK, Bakal Ada Sistem Baru Terkait Gaji ASN

BACA JUGA:Dalami Perkara 20 Persen, Seluruh Pejabat OPD Bakal Dipanggil Jaksa

Ada sejumput harap yang selalu disematkannya dalam setiap doa, dalam setiap menjalani hari, juga dalam puisi-puisi.

Hal terakhir itulah yang tanpa disadarinya telah membuat hatinya dirundung kesepian. Merangkai kata-kata seperti cara mengolah diam yang merajam. enyahlah sepi!

Suatu ketika ibunya mendapati lembaran-lembaran yang tersusun di meja kamar Putra. Tulisan tangan yang entah kapan dituliskannya. Perasaannya mendadak sayu membaca puisi-puisi yang sedari dulu ditulis anaknya.

Ungkapan hati yang hanya disampaikan dalam diam itu.

BACA JUGA:Gerai Pangan Murah Dinas Ketahanan Pangan Diserbu Pembeli

BACA JUGA:Stok Cukup, Pemakaian Gas Melon Meningkat

“Ibu akan selalu mendoakanmu Putra. Ibu yakin suatu saat kamu akan mendapatkan pendamping yang setia. Seseorang yang akan melerai kesepianmu selama ini ...”

Ucap perempuan paruh baya itu penuh harap sambil mendekap kembali kertas-kertas yang dipungutnya tadi.

Tidak berapa lama dirinya menyadari anaknya pulang. Dari luar jendela di lihatnya tengah membawa bertamu seorang perempuan, dari wajahnya tampak wajah yang begitu senang.

Dirinya pun meyakini bahwa anaknya telah menemukan seseorang yang baru saja diharapkannya dalam doa paling dalam.

Bdg, 04.08.2022

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan