Pemuda Kesepian dan Puisi-Puisi yang Ditulisnya
Ilustrasi-Radar Utara-
“Benar juga, Bu. Sekarang Putra tidak punya keinginan lagi untuk pergi jauh. Sudah terbayangkan betapa sepinya hari-hari ibu sendirian di rumah ini.”
Ibunya hanya tersenyum mendengarkan penjelasan darinya. Namun, sebenarnya dalam hati dirinya menginginkan yang terbaik untuk Putra, untuk melerai kesepian dalam hati anaknya itu.
BACA JUGA:Mengungkap Keindahan Surga Kecil di Ranu Darungan
BACA JUGA:Tahun Depan, DKP Bengkulu Rencanakan Buat 23 Rumpon Ikan
Memang anaknya termasuk tipe yang pendiam. Hanya saja kesepian akan menjadikan hatinya bertambah larut.
“Kau tahu, Nak. Harapan terbesar ibu adalah suatu saat nanti kau dapat bahagia dengan pasangan hidup kelak ...”
Seketika pemuda itu terdiam. Sejenak lamunannya amat panjang mengingat cinta pertamanya dulu saat masih di bangku sekolah.
Memang takdir jodoh tidak dapat disalahkan. Sebagai pengobat hatinya itulah dirinya memutuskan pergi merantau demi melupakan kesepian dalam hatinya.
BACA JUGA:Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Melesat ke Peringkat 22 Dunia
BACA JUGA:Meriahkan IIMS Surabaya 2024, PLN Perkuat Dukungan Infrastruktur Kendaraan Listrik
Cinta tidak dapat disalahkan jika ia telah menemukan
Bahagia tercipta dari cinta
Pun kesedihan, cinta pulalah yang mendera
Aku pergi demi menjaga hati
Demi hati yang suatu saat akan kujaga