Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Bahas Program Pendanaan Transisi Energi
Pemerintah tengah mencari solusi dan kompensasi dari pendapatan yang hilang ketika PLTU dihentikan lebih dini akibat transisi energi yang dilakukan secara progresif. -PLN-
Dengan demikian, Sri Mulyani menambahkan diskusi mengenai ETM di Indonesia sudah semakin konkret dan teknis.
Kementerian Keuangan berdiskusi dengan kementerian/lembaga terkait, termasuk dengan Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN.
Menkeu Sri Mulyani dan Presiden ADB berbicara mengenai langkah konkret ADB dalam memobilisasi pendanaan dari sumber-sumber dana lain untuk mendukung upaya pensiun dini PLTU.
“Jadi kita sekarang bicara sampai kepada hal yang konkret dan komitmen dari ADB untuk bisa mobilizing funding juga dari yang lain,” katanya.
BACA JUGA:Deni Mundur, Tahapan Pilkada Tetap Berlanjut
BACA JUGA:Polisi Turun Cek Air Laut Meluap ke Daratan, Waspadai Pasang Lanjutan Saat Malam Hari
Sebelumnya, ADB telah menandatangani perjanjian kerangka kerja tidak mengikat untuk mendukung penghentian operasional PLTU Cirebon-1 berkapasitas 660 megawatt, yang seharusnya berakhir pada Juli 2042 dipercepat menjadi Desember 2035.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh ADB, PT PLN, dan PT Cirebon Electric Power (CEP) serta lembaga pengelola investasi Indonesia (INA) di sela-sela COP28 Dubai, Uni Emirat Arab pada awal Desember 2023.
Pada 2021, ADB meluncurkan ETM, sebuah program yang bertujuan membantu mengatasi isu perubahan iklim dengan mengurangi emisi gas rumah kaca di Asia dan Pasifik. Lebih dari 50 persen emisi gas rumah kaca dunia berasal dari wilayah ini, yang masih sangat bergantung pada batubara dan bahan bakar fosil lainnya sebagai sumber energi.
ETM bertujuan untuk menggunakan modal konsesi dan komersial untuk mempercepat penghentian atau penggunaan kembali pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan menggantinya dengan energi alternatif yang ramah lingkungan.
BACA JUGA:Mukomuko Masih Kekurangan Mobil Ambulan Baru
Pemerintah Indonesia pun sudah menyiapkan sejumlah langkah aksi, salah satunya sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batubara (PLTU) berkapasitas 660 megawatt (MW) yang akan menjadi proyek percontohan untuk transisi energi.
“Saat ini, kami sedang dalam tahap finalisasi paket pensiun dini untuk pembangkit listrik tenaga batubara berkapasitas 660 MW yang akan menjadi proyek percontohan kami,” ujarnya.