Pensiunkan PLTU Batu Bara, Pemerintah Bahas Program Pendanaan Transisi Energi

Pemerintah tengah mencari solusi dan kompensasi dari pendapatan yang hilang ketika PLTU dihentikan lebih dini akibat transisi energi yang dilakukan secara progresif. -PLN-

JETP Indonesia menargetkan pada 2030 untuk membatasi total emisi sektor ketenagalistrikan sebesar 290 juta ton CO2 (karbon dioksida), mempercepat penggunaan energi terbarukan untuk berkontribusi setidaknya 34 persen dari seluruh pembangkit listrik, dan menetapkan tujuan untuk mencapai emisi nol bersih di sektor ketenagalistrikan. pada 2050.

Asian Development Bank (ADB) sebagai bagian dari IPG pun terus berkomunikasi dengan pemerintah untuk menuju rencana transisi energi tersebut.

BACA JUGA:Untungkan Petani dan Peternak, Dinas Pertanian Gerakkan Program Siska

BACA JUGA:Enggano Potensial Jadi Lumbung Pangan

Di sela-sela pertemuan tahunan ADB di Tbilisi, Georgia, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa membahas lebih lanjut program pendanaan transisi energi dengan skema energy transition mechanism (ETM) ADB untuk Indonesia dalam mendorong transisi energi dari fosil ke energi ramah lingkungan.

“Kita follow up apa yang sudah diumumkan di Indonesia waktu itu dengan JETP, ETM, mereka mulai menstrukturkan dan masih banyak pekerjaan teknis, tapi bagus bahwa kita mulai bicara yang real," ujar Menkeu Sri Mulyani.

Di pertemuan itu, Sri Mulyani menyampaikan antara lain upaya Indonesia untuk mewujudkan transisi energi dan pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Pada Desember 2023, Indonesia dan ADB menyepakati komitmen percepatan pelaksanaan pensiun dini PLTU di Indonesia, yang dijalankan dalam kerangka ETM.

BACA JUGA:Ancaman Kemarau di Pulau Sumatera hingga Jawa dan Sebagian Besar Wilayah Indonesia

BACA JUGA:KABAR DUKA! Kades Kualalangi Ketahun Berpulang

ETM adalah program pembiayaan ADB untuk mengakselerasi transisi energi berkelanjutan dari energi fosil ke energi bersih, yang dikolaborasikan bersama dengan pemerintah negara-negara, investor swasta, dan filantropi.

Program ETM saat ini sedang dijalankan di lima negara, yaitu, Indonesia, Vietnam, Filipina, Pakistan, dan Kazakhstan. Program ETM ADB di Indonesia terbilang paling ambisius dan progresif.

Terkait pensiun dini PLTU, Menkeu Sri Mulyani menuturkan, salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dicarikan solusinya adalah bahwa ada pendapatan yang hilang ketika operasi PLTU dihentikan lebih dini sehingga perlu dicarikan sumber pendanaan untuk memberikan kompensasi.

“Kalau kita mau retire coal (hentikan penggunan batubara), itu artinya biayanya gimana, siapa yang harus bayar. Karena implikasinya seperti yang saya bilang revenue-nya akan dipotong. Jadi siapa yang harus compensate itu gitu, itu kan menjadi kerugian yang harus diperhitungkan,” ujarnya.

BACA JUGA:5 Gedung Pencakar Langit Sumatera, Grand Mercure Memegang Rekor

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan