Penanganan Ruas Jalur Lintas Barat Sumatera Kian Mendesak, Pasang Naik, Jalinbar Alternatif Digenangi Air Laut
Penanganan Ruas Jalur Lintas Barat Sumatera Kian Mendesak, Pasang Naik, Jalinbar Alternatif Digenangi Air Laut -Radar Utara/Benny Siswanto-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Perubahan status jalan "non status" ruas Kecamatan Batiknau-Ketahun, kian mendesak untuk segera mungkin kembali dijadikan jalan negara.
Kerusakan massif di ruas tersebut, kian mengkhawatirkan. Abrasi juga menjadi persoalan laten. Sejak siang, ruas yang berada di RT 1 Dusun 1 Desa Serangai Kecamatan Batiknau digenangi air laut setinggi lutut orang dewasa.
Bukan saja, hujaman abrasi yang sudah menghantam tebing yang sudah menggerus badan jalan. Laluan alternatif yang masih menjadi pilihan utama pelintas dari arah Bengkulu-Medan atau sabaliknya ini, kian saja rusak parah.
Parahnya lagi, permukan jalan pada laluan alternatif yang disebut sebagai non status di wilayah Desa Serangai Kecamatan Batiknau, nyaris setara dengan bibir pantai yang kini kondisi sama sekali tanpa penghalang.
BACA JUGA:Untungkan Petani dan Peternak, Dinas Pertanian Gerakkan Program Siska
BACA JUGA:Enggano Potensial Jadi Lumbung Pangan
Tebing daratan yang selama ini menjadi bamper atau penghalau air laut ketika pasang naik bagi rumah warga, sudah dibabat rata dengan air laut.
Gugusan tanah yang menggunung sebelumnya, kini lebih kurang sepanjang 300 meter sudah tidak ada lagi.
Manakala air laut pasang, praktis tak ada lagi penghalau. Air laut langsung merangsek ke daratan, seperti yang kini tengah terjadi di kawasan itu. Sejak air laut di sana, menggenangi jalan raya.
Pantauan media, Selasa, 28 Mei 2024 sekitar Pukul 12.35 WIB siang, kondisi air laut yang merangsek ke jalan raya setinggi lutut orang dewasa, masih terjadi.
BACA JUGA:Ancaman Kemarau di Pulau Sumatera hingga Jawa dan Sebagian Besar Wilayah Indonesia
BACA JUGA:KABAR DUKA! Kades Kualalangi Ketahun Berpulang
Camat Batiknau, Alamsyah,SE, saat dikonfirmasi media ini mengatakan berdasarkan laporan dari pemerintah desa setempat, kondisi itu terjadi lantaran kenaikan air laut.
"Kita juga sudah mengimbau kepada pelintas untuk lebih berhati-hati. Khususnya kendaraan roda 2," kata Alamsyah.