Mawar Hitam Berduri
ILUSTRASI Mawar Hitam-pinus.florist-
“Ini Pak Polisi.” Aku perlihatkan undangannya di WA kepada Pak Polisi.
“Baik, terima kasih. Coba perlihatkan 6 teman Mbak Gina sewaktu di Hotel Mawar Hitam Puncak Pass.” Kembali Pak Polisi bertanya.
Aku cari foto yang diminta Pak Polisi. Paling tidak ada 7 fotoku.
BACA JUGA:Lihat Rekam Jejak, Rohidin Mersyah Didorong Maju Dalam Pilgub 2024
BACA JUGA:Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah
Satu foto bertujuh dan 6 foto berduaan bersama Mawar Hitam dari Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogya dan Malang. Aku scroll ke atas dan ke bawah beberapa kali. Tidak ketemu. Tidak ada. Yang terlihat hanya fotoku sendiri sebanyak 7 buah.
“Sudah ketemu Mbak Gina?” Tanya Pak Polisi.
“Pak Polisi, kok nggak ada ya…, tadi malam jelas kami foto bersama.” Jawabku.
“Yang ada hanya foto saya sendirian. Sungguh aneh.” Jawabku menambahkan.
“Baik Mbak Gina, untuk sementara, HP Mbak Gina saya pinjam, besok pagi kita bersama ke Hotel Mawar Hitam Puncak Pass dan pekuburan.” Kata Pak Polisi.
BACA JUGA:Usulan BPBD Perbaikan Infrastruktur Ke BNPB Masih Abu-abu
BACA JUGA:May Day, Mahasiswa dan Buruh Turun ke Jalan
Esoknya, sedikit agak siang, Kedua Pak Polisi bersama suster membawaku ke Hotel Mawar Hitam Puncak Pass dan pekuburan Puncak Pass.
Lokasinya, aku hafal betul, dengan berpatokan jembatan di tengah jalan puncak pass. Namun hotel yang aku cari tidak ada.
Tempat yang menurutku hotel ternyata pohon beringin yang sebagian dahannya roboh. Disebelahnya terdapat pekuburan.