Mawar Hitam Berduri
ILUSTRASI Mawar Hitam-pinus.florist-
Cerpen Karangan: Bambang Winarto
Gina namaku. Kini aku terdampar menjadi penghuni lokalisasi di apartemen yang lumayan mewah di kota terbesar Indonesia.
Aku kabur dari desa, karena dipaksa kawin sama Pak Paidi, juragan kampung, sebagai kompensasi hutang bapakku kepadanya.
Sebenarnya aku rela kawin dengannya, meski usianya terpaut 25 tahun.
Aku 15 tahun dan Pak Paidi 40 tahun. Teror ke empat istrinya yang membuatku hanya bertahan 3 bulan.
Ginem, teman sekampung tega menjebakku. Aku diajak ke Jakarta dibawa ke tempat lokalisasi. Aku dibujuk berkali kali sama mami, penguasa lokalisasi.
BACA JUGA:Inflasi Tahunan Bengkulu Naik Pasca Lebaran
BACA JUGA:Pansel Umumkan 3 Nama Calon 6 Kepala OPD
Semula aku menolak menjadi penghibur lelaki hidung belang, mami marah besar.
“Parno, Alex, Djoni urus itu Gina.” Teriak mami.
Aku diperk*sa secara bergilir oleh ketiganya sampai pingsan. Aku hanya meratap. Menangispun tidak ada guna. Sudah jadi suratan takdirku. Sejak itu, aku jadi anak manis. Apa kata mami aku tidak berani menolak.
Mami merubah penampilanku. Rambutku dibuat model baby bangs. Bagian atas berwarna hitam dan bagian bawahnya berwarna putih kekuningan.
Mataku diberi lensa mata, warna biru. Kulitku yang kuning langsat dibuat lebih cerah. Wajah ndeso telah berubah menjadi wajah selebriti. Bahkan, aku pangling dengan wajahku sendiri.
BACA JUGA:Lihat Rekam Jejak, Rohidin Mersyah Didorong Maju Dalam Pilgub 2024