Mawar Hitam Berduri
ILUSTRASI Mawar Hitam-pinus.florist-
“Mana hotelnya Mbak Gina?” Tanya Pak Polisi.
“Rasanya disitu Pak.” Jawabku sambil menunjuk pohon beringin yang dahannya roboh. Pak Polisi melihat pohon beringin tunjuk, mereka saling berpandangan.
BACA JUGA:Wadaw! Sabtu Ini Listrik di Mukomuko Padam Lagi
BACA JUGA:Duhh, Ada Kabar Kurang Baik Soal 2,3 Juta Formasi ASN, Tes CASN 2024 Ditunda?
Di pekuburan, Pak Polisi menerangkan bahwa aku dan Arjuna berada di di atas makam seseorang. Persis, disebelahnya, aku lihat ada 6 makam yang bentuk kayu nisannya relatif sama. Aku dekati, aku baca tulisan.
Jantungku berdebar kencang. Tertulis: Mawar Hitam – Bogor, Mawar Hitam – Bandung, Mawar Hitam – Surabaya, Mawar Hitam -Semarang, Mawar Hitam – Yogya, dan Mawar Hitam – Malang.
Tidak ada tulisan lainnya. Disebelahnya terdapat 2 (dua) galian kubur yang sudah dipersiapkan. Kayu nisan tergeletak disebelahnya dengan tulisan Mawar Hitam-Jakarta dan Arjuna.
Mataku berkunang kunang, bumi berputar. Kembali, aku tidak sadarkan diri.
BACA JUGA:Gedung Sekolah Tidak Layak Prioritas Perbaikan Tahun 2024
BACA JUGA:Vasektomi Tidak Dilirik Kaum Pria di Mukomuko
Masyarakat di sekitar puncak pass ramai ramai pergi ke pekuburan puncak pass, sambil membawa surat kabar lokal Puncak Pass Post. Pada halaman depan tertulis dengan huruf besar: “GINA, MAWAR HITAM-JAKARTA DIDUGA SEBAGAI PEMBUNUH ARJUNA.”
Sepertinya polisi bimbang dalam mengungkap kasusnya. Makam 6 Mawar Hitam di pekuburan Puncak Pass adalah nyata. Demikian pula setelah dilakukan pengecekan di Bogor, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogya dan Malang terhadap maminya Mawar Hitam.
Memang benar Mawar Hitam merupakan primadonanya di kotanya masing masing. Motif dan kematian Arjuna tidak terjawab. Satu satunya saksi kunci adalah Gina.
Keterangan Gina tidak bisa dijadikan bukti. Gina dianggap sakit jiwa stadium 3. Gina tidak bisa dikenakan pasal pembunuhan. Polisi juga belum bisa menguak misteri kematian 6 kuburan Mawar Hitam dan misteri matinya Arjuna. Kasus ditutup.