Warna Warni Idul Fitri Menjadi Simbol Perayaan Hari Kemenangan

Momentum sungkeman, salah satu budaya daerah yang terus lestasi sebagai wujud penghormatan, saling memaafkan dan menjaga silaturrahmi.-Radar Utara/Wahyudi Ndut-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Lain Ladang Lain Ilalang, lain Lubuk Lain Ikannya. 

Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda pun juga satu aturan di suatu daerah bisa berbeda dengan aturan di daerah lain.

Ungkapan ini menjadi warna warni keindahan momentum perayaan hari raya idul fitri. 

Seperti halnya di daerah masyarakat Jawa, yang memiliki tradisi sungkem yang juga turut menjadi keindahan warna idul fitri.

BACA JUGA:Pengunjung Pantai Membludak, Hindari Mandi dan Berenang. Ini Imbauan Polisi

BACA JUGA:Idul Fitri 1445 H, Ini Pesan Gubernur Rohidin Mersyah

radarutara.bacakoran.co mengutip salah satu percakapan seorang pemuda saat sungkem pada orang tuanya.

Dimana anak muda ini memegang erat tangan orang tuanya dengan kedua tangannya seraya mengucapkan: 

 "Ngaturaken sugeng riyadi sedoyo lepat nyuwun pangapunten, mugi-mugi doso kulo lan panjenengan dilebur ing dinten riyadi meniko."

Dialeg ini jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia, memiliki arti bahwa pemuda ini mengucapkan selamat hari raya idul fitri.

BACA JUGA:Halal Bihalal, Menjunjung Tinggi Tradisi Luhur Budaya Adi Luhung

BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian Sholat Idul Fitri Bersama Warga di Kota Arga Makmur

Dengan mengharapkan yang terbaik untuk orang tuanya dan memohon maaf atas kesalahannya.

Juga berharap dari sungkemnya ini adalah, Allah SWT melebur dosa dan kesalahan mereka di hari raya idul fitri ini.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan