Warna Warni Idul Fitri Menjadi Simbol Perayaan Hari Kemenangan
Momentum sungkeman, salah satu budaya daerah yang terus lestasi sebagai wujud penghormatan, saling memaafkan dan menjaga silaturrahmi.-Radar Utara/Wahyudi Ndut-
Kemudian, orang tua itu menjawab dengan bahasa khas Jawa:
"Iyo podo-podo le aku yo semono ugo mugo-mugo luputku lan luputmu lineburu ing dino rioyo iki, lan tampanono pengestuku, mugo kasembadan kabeh opo sing dadi penjalukmu."
BACA JUGA:Api Obor, Lestarikan Budaya, Syiar Agama Memaknai Idul Fitri
BACA JUGA:Idul Fitri 1445 H, Ini Pesan Gubernur Rohidin Mersyah
Dimana jawaban orang tua ini jika diartikan dalam bahasa Indonesia kurang lebih.
"iya le (sapaan orang tua pada anak atau orang yang jauh lebih muda dari dia). Sama sama, saya juga demikian, hanya bisa berharap dan menyerahkan kepada sang pencipta semoga kesalahan dan dosa kita diampuni Allah SWT. Dan terimalah restuku, semoga tercapai semua permintaanmu, Amiiin."
Ini hanya salah satu warna keindahan idul fitri dan tentunya, masih banyak lagi keindahan keindahan dalam momentum hari raya idul fitri di daerah lain.
Keragaman adat budaya Indonesia memberikan keindahan yang membuat bangsa kita, sebagai warga negara.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian Sholat Idul Fitri Bersama Warga di Kota Arga Makmur
BACA JUGA:Kapolres Mukomuko Pastikan Kesiapan Pengamanan Idul Fitri 2024
Momentum idul fitri, tak hanya menjadi kebahagiaan bagi kelompok tertentu saja.
Namun, sebagaimana ajaran Islam yang memegang teguh prinsip Rahmatanlil'alamin.
Tentu saja, momentum idul fitri menjadi wadah kebahagiaan bagi seluruh umat manusia.
Bagi umat Islam sendiri, idul fitri menjadi hari kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah ramadhan.
BACA JUGA:Nyadran, Tradisi Rutin Idul Fitri Kelurahan Kemumu