Mukomuko Banjir Bantuan Alsintan, Kementan Kembali Bantu 10 Rotavator untuk Petani
Kasi Sarana Produksi, Alsintan, dan Pembiayaan, Dodi Hardiansyah-Radar Utara/ Wahyudi -
MUKOMUKO, RADARUTARA.BACAKORAN.CO – Dukungan pemerintah pusat untuk sektor pertanian di Kabupaten Mukomuko kembali mengalir. Kali ini, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia kembali mengucurkan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa 10 unit rotavator kepada 10 kelompok tani (poktan) di daerah ini.
Meski saat ini bantuan tersebut masih berada di gudang penyalur di Surabaya, Jawa Timur. Namun Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko memastikan seluruh rotavator akan segera dikirim dan ditargetkan tiba di Mukomuko pada bulan Juli 2025 ini. Setelah sampai, bantuan ini akan langsung disalurkan kepada kelompok tani penerima.
“Benar, bantuan 10 unit rotavator dari Ditjen PSP Kementerian Pertanian saat ini sedang dalam proses pengiriman. Jika tidak ada kendala, insya Allah pembagian akan dilakukan pada bulan Juli ini,” ujar Kepala Seksi Sarana Produksi, Alsintan, dan Pembiayaan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Dodi Hardiansyah.
Dodi menjelaskan bahwa rotavator tersebut diperuntukkan bagi 10 kelompok tani yang telah diverifikasi dan diusulkan oleh pihak dinas ke pemerintah pusat sebelumnya. Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi kerja petani, khususnya dalam proses pengolahan tanah, sehingga mempercepat dan mempermudah kegiatan pertanian di lapangan.
“Rotavator ini sangat dibutuhkan petani, terutama untuk pengolahan tanah yang lebih cepat dan hemat tenaga. Kami berharap, petani penerima dapat merawat dan memanfaatkan bantuan ini dengan maksimal untuk meningkatkan produktivitas usaha tani mereka,” tambahnya.
BACA JUGA:Lima Gapoktan di Mukomuko Dapat Kucuran Dana Rp 9,8 Miliar dari Kementan untuk Rehabilitasi Irigasi
BACA JUGA:Kementan Dukung Pengembangan Benih Padi Lokal Mukomuko
Tak hanya bantuan rotavator, Dinas Pertanian Mukomuko sebelumnya juga telah berhasil mengakses bantuan dari pemerintah pusat berupa 12 unit traktor roda empat untuk 12 gabungan kelompok tani (gapoktan) yang tersebar di sejumlah kecamatan.
“Bantuan traktor tersebut sudah lebih dulu kita salurkan dan sekarang sudah dimanfaatkan oleh para petani penerima. Ini menjadi bukti bahwa komunikasi dan usulan kita ke pusat berjalan efektif,” kata Dodi.
Ia juga menegaskan bahwa pengajuan bantuan alsintan dilakukan secara transparan dan selektif, dengan mempertimbangkan kelayakan serta kebutuhan riil di lapangan. Kelompok tani penerima bantuan adalah mereka yang aktif, memiliki lahan garapan, serta dinilai mampu memelihara dan mengoperasikan alsintan yang diberikan.
“Dalam setiap usulan, kita pastikan bahwa kelompok tani memang benar-benar membutuhkan, dan siap mengelola alat yang diberikan. Jadi tidak hanya asal menerima, tapi juga harus ada tanggung jawab pemeliharaan dan penggunaan secara optimal,” pungkasnya. (rel)