Dalam Kebisuanku

UG DANI -ist-

Dia berjalan tanpa arah, hanya mengikuti instingnya. Hingga akhirnya langkahnya membawanya ke sebuah taman kecil, di mana bangku-bangku kayu basah oleh sisa gerimis.

Dia duduk, menatap langit malam yang mendung. Hatinya penuh dengan kebingungan.

Untuk apa sebenarnya dia ke sini?

Wanita itu sudah bahagia dengan hidupnya. Dia sendiri yang memilih untuk tetap terjebak dalam kenangan.

BACA JUGA:Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

BACA JUGA:RUMAH MATAHARI 2

Dia menunduk, mengusap wajahnya yang terasa dingin. Hatinya berperang.

Dia ingin bertemu wanita itu. Ingin melihatnya sekali saja, meskipun dari kejauhan. Tapi untuk apa? Apa yang bisa ia dapatkan selain lebih banyak luka?

Dia tidak punya jawaban.

Esok paginya, lelaki itu berjalan menuju sebuah warung kecil di pinggir jalan, memesan secangkir kopi hitam. Matanya memandang ke sekeliling, mengamati lalu-lalang orang yang sibuk dengan urusan masing-masing.

Lalu, di seberang jalan, dia melihatnya.

Wanita itu.

BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak

BACA JUGA:Belenggu Sistem

Bersama seorang pria—suaminya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan