Regulasi Tabrakan Kepentingan Kopdes dan BUMDes

Regulasi Tabrakan Kepentingan Kopdes dan BUMDes-Radar Utara/ Benny Siswanto-

Pemikirannya, Indonesia membutuhkan Mutasi DNA Powerhouse yang akan menjadi lokomotif perubahan suatu negara, sehingga akan menyebabkan geliat ekonomi nasional, karena dijalankan dengan konsistensi sistem.

Tentunya, Rhenald secara implisit menegaskan pentingnya roadmap yang jelas dalam menjalankan pembangunan oleh otoritas. 

BACA JUGA:Bagaimana Sistem Kerja Antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih?

BACA JUGA:Anggaran 20 Persen Ketahanan Pangan Wajib Dikelola Lewat BUMDes, Harus Memiliki Analisis Kerja

"Powerhouse ini kira-kira seperti lokomotif ekonomi suatu bangsa. Anda pergi ke Malaysia misalnya, disana ada Petronas. Dan Petronas itu memberikan penghasilan yang besar bagi Malaysia," ungkapnya, mencontohkan. 

Selain itu Prof Rhenald juga menyebut lokomotif ekonomi di beberapa negara lainnya seperti Jerman ada Siemens, Jepang lebih banyak lagi seperti Toyota, Daihatsu dan lainnya, Korea ada Daewoo, Pohang Steel.

Gedung yang dibangun megah nan futuristik, menciptakan ikon baru dan kemajuan, sehingga tak jarang orang yang datang mengabadikan minimal swafoto di depan gedung tersebut. Begitu juga di Atlanta : ada Coca Cola. 

"Jadi lokomotif itu adalah sebuah perusahaan besar yang menghasilkan lapangan pekerjaan yang sangat besar," ujarnya. 

BACA JUGA:Peran TPK dalam Mengelola Program Ketahanan Pangan DD Hanya Sementara, BUMDes Tetap Prioritas

BACA JUGA:Desa Diminta Tak Paksakan BUMDes Bermasalah untuk Kelola Program Ketahanan Pangan

Lebih konkret, Rhenald mencontohkan, korporat sejenis Pertamina dan Petronas yakni Exon Mobile yang mampu membuka lapangan pekerjaan hingga 1 juta orang. 

"Lokomotif ini selain menciptakan lapangan kerja besar, tapi juga melakukan inovasi yang pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat," tegasnya. 

Bagaimana caranya? Maka harus dilakukan mutasi DNA untuk menjadi Power House yang sebenarnya telah dilakukan Pertamina pasar tahun 2008.

Saat itu, terang dia, melakukan evaluasi pada nilai-nilai mendasar yang meningkatkan kepercayaan publik. Sampai pada mengundang konsultan internasional. 

BACA JUGA:Bagaimana Sistem Kerja Antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih?

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan