Belajar dari Sang Gagak

Heri Haliling-Heri Haliling/Dok Radar Utara-
BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis
BACA JUGA:Dendam
"Gak mau, aku!" tegas Kakatua dengan ketus.
"Benar kata Nuri, Kakatua. Kita ini sahabat. Bagilah secara adil."
"Tapi bagaimana pembagian yang adil, Merpati?" protes Kakatua.
Semua sekarang tampak berpikir. Usai beberapa saat, gagak kemudian menawarkan ide.
"Bagaimana kalau yang mendapatkan buah bisa memilih membelah buah jadi dua tapi tidak boleh memilih atau sebaliknya."
"Oh jadi misal aku mau berbagi dengan Merpati, salah satu dari kami jadi pembelah dan yang dibagi itu sebagai pemilih?" tukas Dara.
BACA JUGA:Belenggu Sistem
BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya
"Benar sekali."
"Aku setuju jika begitu" terang Kakatua merendah dan mengerti.
"Sepakat!" jawab Merpati. "Sekali lagi kamu buat aku kagum, Gagak."
Gagak tampak tersipu malu.
Ketika sedang melakukan pembagian, tanpa disangka muncul puluhan monyet dari rerimbunan yang langsung merangsek dan bergelantungan di cabang pohon apel. Puluhan monyet itu tanpa peduli langsung memetik buah. Beberapa monyet juga tampak melempari kawanan burung dengan apel yang hanya dimakan setengah.