Belajar dari Sang Gagak

Heri Haliling-Heri Haliling/Dok Radar Utara-
BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis
BACA JUGA:Dendam
"Nah siswa sekalian. Ibu bangga dengan kalian yang mempunyai jiwa besar untuk memperbaiki diri" kata Bu Guru Elang.
"Sekarang silakan kalian berpelukan saling sayang sebagai teman bukan sebagai lawan."
Serempak menjawab:
"Iya Bu" lalu diikuti dengan gerak jalan dari semua siswa.
Melihat murid-muridnya telah mulai rukun, Bu Guru kemudian berkata bahwa dia akan mengadakan rapat bersama dewan guru yang lain. Oleh karena itu dia berpesan untuk tetap akur selama kepergiannya. Semua murid mengangguk penuh kegembiraan.
*
BACA JUGA:Belenggu Sistem
BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya
Selang berapa waktu manakala semua murid sedang bermain, tanpa diduga angin kencang menerpa. Semua pohon bergoyang.
"Buk! Buk! Buk!" terdengar tiga buah apel gugur karena tertiup angin. Semua burung langsung berebut memburu.
Singkatnya, tiga buah apel itu didapatkan Dara, Kakatua, dan Gagak. Manakala tiba tentang pembagian, mendadak semua jadi bingung.
"Aku yang dapat buah. Akulah bagian yang besar!" kata Kakatua.
"Ya nggak boleh begitu. Kita ini sahabat. Pembagiannya harus adil. Kamu dapat buah karena lebih cepat menangkap saja, bukan menanam."