Belajar dari Sang Gagak

Heri Haliling-Heri Haliling/Dok Radar Utara-

Wahahahahahaha!!!! Sorak tawa dari keempat burung.

Bu Guru Elang menggeleng. Tapi beliau tetap memaklumi ketidaktahuan murid-muridnya. Beliaupun berujar kembali sambil meminta Gagak dan Burung Hantu duduk.

"Siswa sekalian. Meski dua burung ini warnanya kurang menarik, tapi hati mereka baik. Siapa di sini yang suka bantu orang tuanya, hayo?"

"Malas ah Bu Guru. Kami masih kecil, tugasnya hanya belajar dan bermain" jawab Nuri dengan angkuh.

BACA JUGA:Belenggu Sistem

BACA JUGA:Cecep Ingin Menjadi Kaya

"Kalau saya suka mau bantu ibu" jawab Merpati. "Tapi ibu bilang tidak perlu karena takut bulu saya rusak dan kotor. Lagian memang orang tua itu tugasnya berat karena wajar tenaganya besar sedangkan tenaga kami kecil. Tentulah mereka melarang kami bantu Bu Guru."

Bu Guru Elang tersenyum mendengar kepolosan jawaban Nuri dan Merpati.

"Apa yang disampaikan Nuri dan Merpati itu benar. Tapi tidak sepenuhnya ya?"

"Kok tidak sepenuhnya Bu Guru?" protes Kakatua.

"Semua orang tua pada dasarnya memerlukan bantuan tak terkecuali dari anak kandungnya. Memang siapa sih di dunia ini yang tak ingin dibantu? Tidak ada bukan? Akan tetapi banyak orang tua yang tidak tega meminta bantuan khususnya kepada anaknya. Dari hal ini kalian bisa belajar ke Gagak yang sangat sayang dengan keluarganya. Gagak selalu membantu orang tuanya dengan ikut menjaga adik bahkan berbagi makanan jatah dia. Gagak adalah burung yang tak lupa dengan kebaikan orang tuanya. Saat orang tuanya sakit, Gagak selalu merawatnya."

BACA JUGA:Ibu, Pematang Sawah dan Cerita Seorang Gadis

BACA JUGA:Dendam

"Bu Guru-Bu Guru...." panggil Dara. "Orang tua saya cukup senang kalau anaknya pintar dalam pelajaran. Bahkan saya dijanjikan mainan kalau saya unggul di kelas. Itu saya temukan dari sikap orang tua saya ke sang kakak. Jadi benar kata Nuri, kita yang masih kecil ini hanya harus belajar dan bermain. Gagak itu burung dekil dan kotor. Dia juga miskin jadi wajar kalau harus membantu dan membagi makanan ke adiknya."

"Dara?? Tidak boleh ya mengejek begitu?" jawab Bu Guru sambil mendekati dan memegang pundaknya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan