Beberapa Jenis Lemah Jantung Yang Jarang Diketahui

Beberapa Jenis Lemah Jantung Yang Jarang Diketahui.-tirto.id-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO-Terdapat beberapa jenis lemah jantung yang dapat dibedakan berdasarkan penyebab dan gejalanya. Meskipun berbagai jenis ini ada, penting bagi penderita untuk segera mendapatkan penanganan dari dokter untuk mencegah dampak yang dapat berakibat fatal.
Pada lemah jantung atau kardiomiopati, terjadi gangguan yang mengakibatkan otot jantung menjadi lebih tipis, lebih tebal, atau lebih kaku. Kondisi ini menyebabkan daya pompa jantung menurun, yang dapat menimbulkan berbagai gejala seperti sesak napas, pembengkakan pada kaki akibat penumpukan cairan, detak jantung yang tidak teratur, serta pusing hingga pingsan.
Setiap jenis lemah jantung memiliki gejala yang berbeda-beda. Untuk meningkatkan kewaspadaan Anda, mari kita simak penjelasan berikut mengenai berbagai jenis lemah jantung, beserta penyebab dan gejalanya.
1. Lemah Jantung Tipe ARVD
Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy (ARVD) adalah bentuk lemah jantung yang ditandai dengan kematian sel-sel otot jantung di ventrikel kanan. Sel-sel ini kemudian digantikan oleh jaringan parut atau lemak, yang dapat mengganggu aliran listrik jantung dan menyebabkan aritmia.
BACA JUGA:Jarang Diketahui ! Kenali Cara Merebus Kurma Untuk Stabilkan Gula Darah Dan Kesehatan Jantung.
BACA JUGA:Sering Yang Bertanya, Kenapa Jantung Berdebar Lebih Kencang? Ini Beberapa Faktor Penyebabnya.
Kondisi ini sering kali dialami oleh remaja atau orang dewasa muda, dan diduga disebabkan oleh mutasi gen tertentu yang diturunkan dari orang tua. Gejala yang mungkin muncul termasuk jantung berdebar (palpitasi) atau kehilangan kesadaran setelah melakukan aktivitas fisik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga berat dapat memperburuk gejala ARVD. Jenis lemah jantung ini menjadi salah satu penyebab utama kematian mendadak pada atlet muda akibat henti jantung.
2. Lemah Jantung Tipe Resktriktif
Di antara berbagai jenis lemah jantung, tipe restriktif adalah yang paling jarang terjadi. Pada kondisi ini, otot jantung menjadi lebih kaku dan kurang elastis, sehingga jantung tidak dapat berelaksasi dengan baik setelah berkontraksi. Akibatnya, darah tidak dapat mengisi ruang jantung secara optimal.
BACA JUGA:Cegah Penyakit Jantung Serta Stroke Dengan Melakukan Diet Mengkonsumsi Garam
BACA JUGA:Inilah 7 Obat-obatan yang Bisa Memicu Gagal Jantung, Jangan Sembarangan Digunakan!
3. Lemah Jantung Tipe Dilatasi