Cegah Penyakit Jantung Serta Stroke Dengan Melakukan Diet Mengkonsumsi Garam

Cegah Penyakit Jantung Serta Stroke Dengan Melakukan Diet Mengkonsumsi Garam-medium.com-
RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Diet garam merupakan pola makan yang mengatur jumlah asupan garam yang dikonsumsi.
Pentingnya menjalani diet ini tidak hanya berlaku bagi orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak. Hal ini dikarenakan diet garam memiliki manfaat signifikan dalam mencegah berbagai macam penyakit, termasuk hipertensi dan penyakit kardiovaskular.
Ketika melaksanakan diet garam, disarankan untuk membatasi konsumsi makanan yang tinggi kandungan garam atau natrium.
Makanan yang sebaiknya dikurangi antara lain adalah makanan cepat saji, makanan beku, camilan, daging olahan, sup kalengan, keju, sereal, dan roti.
BACA JUGA:Begini 5 Tips Diet Tanpa Membuat Kulit Bergelambir yang Bisa Anda Coba
BACA JUGA:Pejuang Diet Wajib Tahu! Berikut 5 Jenis Roti yang Sehat untuk Anda Konsumsi
Sebagai alternatif, Anda dapat memilih untuk mengonsumsi makanan yang lebih sehat, seperti berbagai jenis buah dan sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging, serta susu rendah lemak.
Manfaat dan Bahaya Garam
Garam terdiri dari dua mineral penting, yaitu natrium dan klorida, yang berperan sebagai elektrolit dalam tubuh. Kedua zat ini memiliki fungsi vital, seperti mengatur tekanan darah, menjaga keseimbangan cairan, serta mendukung kinerja otot dan saraf.
Namun, konsumsi garam yang berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan, salah satunya adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Jika kondisi ini tidak dikelola dengan baik, dalam jangka panjang dapat berujung pada komplikasi serius seperti stroke atau penyakit jantung.
Ketika tubuh mengalami kelebihan garam, ginjal berusaha menyesuaikan kadar cairan dalam darah, sehingga mengakibatkan peningkatan volume dan tekanan darah. Hal ini membuat jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Selain itu, tingginya kadar garam dapat mengakibatkan penumpukan cairan dalam tubuh bagi penderita gagal jantung kongestif, sirosis, dan penyakit ginjal, serta dapat memengaruhi fungsi saraf.