Orang Tua Harus Waspada ! Ini Waktu Anak Sudah Boleh Memakai Deodoran, Ini Tips Memilih Produk Yang Aman

Reporter: Dodi Haryanto |

Editor: Ependi |

Selasa , 11 Feb 2025 - 11:04

Cara Pakai Deodoran yang Tepat Menurut Ahli-halodoc.com-

RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Seiring bertambahnya usia, anak-anak akan mengalami perubahan fisik dan hormonal yang dapat memengaruhi produksi keringat serta menyebabkan perubahan aroma tubuh.

Hal ini sering kali menjadi tanda bahwa mereka mungkin sudah memerlukan deodorant untuk menjaga kesegaran tubuh sehari-hari.

Dalam memilih deodorant yang tepat untuk anak, orang tua perlu mempertimbangkan beberapa hal penting.

Salah satu faktor utama adalah komposisi produk. Sebaiknya pilih deodorant yang mengandung bahan alami atau bebas dari zat berbahaya seperti aluminium dan paraben, agar lebih aman bagi kesehatan anak.

Selain itu, sensitivitas kulit anak juga harus menjadi perhatian.

Memilih deodorant dengan formula lembut yang tidak menyebabkan iritasi sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit anak serta menghindari risiko alergi atau masalah kulit lainnya.

Agar tidak salah memilih, berikut penjelasan mengenai penggunaan deodorant untuk anak serta tips memilihnya, yang telah dirangkum dari berbagai sumber;

Usia yang tepat buat anak untuk memakai seodoran.

Masa pubertas sekunder adalah tahap perkembangan fisik yang dialami oleh anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, akibat meningkatnya hormon dalam tubuh.

Biasanya, pubertas sekunder terjadi sekitar usia 12 tahun, meskipun setiap individu bisa mengalaminya pada usia yang berbeda.

Selama masa ini, produksi keringat di area ketiak meningkat karena kelenjar keringat, baik ekrin maupun apokrin, mulai aktif.

Kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang bening, tidak berwarna, dan tidak berbau.

orang tua harus waspada ! ini waktu anak sudah boleh memakai deodoran,  ini tips memilih produk yang aman                            radarutara.bacakoran.co - seiring bertambahnya usia, anak-anak akan mengalami perubahan fisik dan hormonal yang dapat memengaruhi produksi keringat serta menyebabkan perubahan aroma tubuh. 
hal ini sering kali menjadi tanda bahwa mereka mungkin sudah memerlukan deodorant untuk menjaga kesegaran tubuh sehari-hari.
dalam memilih deodorant yang tepat untuk anak, orang tua perlu mempertimbangkan beberapa hal penting. 
salah satu faktor utama adalah komposisi produk. sebaiknya pilih deodorant yang mengandung bahan alami atau bebas dari zat berbahaya seperti aluminium dan paraben, agar lebih aman bagi kesehatan anak.
baca juga:kenali ! ini 10 cara efektif menghilangkan noda deodoran membandel pada pakaian
baca juga: belum banyak yang tau! ini cara pakai deodoran yang tepat menurut ahli
selain itu, sensitivitas kulit anak juga harus menjadi perhatian. 
memilih deodorant dengan formula lembut yang tidak menyebabkan iritasi sangat penting untuk menjaga kesehatan kulit anak serta menghindari risiko alergi atau masalah kulit lainnya. 
agar tidak salah memilih, berikut penjelasan mengenai penggunaan deodorant untuk anak serta tips memilihnya, yang telah dirangkum dari berbagai sumber;
usia yang tepat buat anak untuk memakai seodoran.
masa pubertas sekunder adalah tahap perkembangan fisik yang dialami oleh anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan, akibat meningkatnya hormon dalam tubuh.
 
biasanya, pubertas sekunder terjadi sekitar usia 12 tahun, meskipun setiap individu bisa mengalaminya pada usia yang berbeda. 
selama masa ini, produksi keringat di area ketiak meningkat karena kelenjar keringat, baik ekrin maupun apokrin, mulai aktif.
kelenjar ekrin menghasilkan keringat yang bening, tidak berwarna, dan tidak berbau. 
keringat ini umumnya keluar saat seseorang berolahraga, merasa panas, atau kepanasan.
sementara itu, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang lebih kental dan berbau, dipengaruhi oleh hormon seksual. 
 
kelenjar ini baru aktif saat masa pubertas dan menjadi penyebab utama munculnya aroma tubuh yang lebih kuat pada anak-anak di usia tersebut.
sebenarnya, keringat yang diproduksi oleh tubuh tidak memiliki bau khas. 
namun, ketika keringat bercampur dengan bakteri yang ada di area ketiak, kandungan protein dan lemak di dalamnya dapat dipecah, menghasilkan aroma tidak sedap.
pada awal pubertas, produksi keringat cenderung meningkat, sehingga semakin banyak sumber makanan bagi bakteri. 
hal ini menyebabkan proses pemecahan lemak dan protein berlangsung dalam skala yang lebih besar, sehingga aroma tubuh menjadi lebih menyengat.
 
inilah alasan mengapa anak-anak yang telah memasuki masa pubertas sekunder diperbolehkan menggunakan deodoran untuk membantu mengurangi bau tidak sedap akibat produksi keringat yang meningkat.
tips memilih deodoran yang tepat buat anak.
untuk membantu mengurangi bau tidak sedap pada anak, sebaiknya pilih deodoran yang mengandung zinc, karena dapat membantu melawan bakteri penyebab bau badan. 
jika tujuan utama adalah mengontrol produksi keringat, produk berbahan tawas bisa menjadi alternatif yang efektif.
sementara itu, bagi anak yang memiliki kulit sensitif, sebaiknya pilih deodoran dengan kandungan magnesium hydroxide atau starch, karena lebih lembut di kulit dan mengurangi risiko iritasi. 
 
selain itu, penting juga memilih deodoran yang cepat mengering untuk memberikan kenyamanan lebih saat digunakan.
1. pilih deodoran dengan kandungan anti bakteri untuk mengatasi bau badan.
zinc merupakan salah satu elemen yang berfungsi sebagai agen antibakteri. 
kemampuannya meliputi pengikatan keringat yang mengandung bakteri, sehingga mencegah terbentuknya molekul penyebab bau dan membantu menjaga kesegaran area ketiak. 
dalam produk deodoran untuk anak, zinc biasanya hadir dalam bentuk zinc ricinoleate atau zinc carbonate.
2. pilih deodoran dengan kandungan tawas untuk mengatasi keringat berlebih.
 
selama masa pubertas, produksi keringat dan asam lemak pada anak meningkat secara signifikan. ketika zat-zat ini terurai oleh bakteri, aroma tubuh yang kurang sedap dapat muncul. 
selain menggunakan produk yang mengandung zinc, alternatif lain yang bisa dipilih adalah deodoran dengan kandungan tawas.
tawas dikenal efektif dalam mengurangi produksi keringat di area ketiak, sehingga dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau dengan mengurangi sumber makanan mereka.
meskipun produk yang mengandung zinc dan tawas secara bersamaan dapat memberikan perlindungan lebih optimal, kombinasi keduanya jarang ditemukan di pasaran. 
sebagian besar deodoran hanya mengandung salah satu dari kedua bahan tersebut.
 
jika anak mengalami bau badan tanpa produksi keringat yang berlebihan, maka deodoran berbahan zinc bisa menjadi pilihan terbaik. 
namun, jika anak aktif secara fisik dan mudah berkeringat, produk yang mengandung tawas lebih disarankan untuk membantu mengontrol kelembapan dan bau.
3. pilih deodoran dengan magnesium hyroxide dan starch untuk kulit sensitif.
magnesium hidroksida memiliki kemampuan untuk menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau badan di permukaan kulit, sehingga efektif dalam mengatasi masalah bau ketiak pada anak.
sementara itu, starch juga berperan dalam mengurangi bau ketiak. 
 
senyawa ini merupakan serbuk karbohidrat yang berasal dari berbagai sumber tumbuhan, seperti jagung, singkong, atau kentang.
dalam industri kecantikan, terutama pada produk deodoran, starch sering digunakan untuk menyerap kelembapan berlebih akibat keringat, sehingga membantu menjaga ketiak tetap kering.
karena sifatnya yang lembut dan memiliki efek menenangkan, starch aman digunakan pada kulit sensitif. 
sayangnya, deodoran khusus anak yang mengandung starch masih cukup sulit ditemukan dibandingkan dengan produk serupa untuk orang dewasa.
4. pilih deodoran stick, spray, atau lotion yang cepat kering.
 
di pasaran, deodoran untuk anak hadir dalam berbagai bentuk, seperti stick, spray, lotion, dan roll-on. 
saat menentukan pilihan, sebaiknya prioritaskan produk yang cepat kering agar lebih praktis digunakan.
deodoran jenis stick kerap menjadi favorit karena tidak meninggalkan sisa cairan, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk kering. 
sementara itu, deodoran spray berjenis aerosol juga diminati karena cepat menguap dan mudah diaplikasikan.
selain itu, deodoran berbentuk lotion bisa menjadi alternatif karena mengandung lebih banyak air. namun, sebaiknya digunakan dalam jumlah yang wajar agar tidak memperlambat proses pengeringan.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR UTARA, 20 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan