Untuk diketahui, kerja penyaluran Bapang periode Agustus 2024 di Provinsi Bengkulu kembali dijalankan oleh Jasa Prima Logistik (JPL), anak perusahaan Bulog. Kalau sebelumnya, distibusi Bapang dilaksanakan oleh PT Pos Indonesia.
BACA JUGA:Ini Penyebab Produksi Beras Musim Tanam Kedua Terancam Turun
BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras untuk Rakyat Berlanjut hingga Akhir 2024
"Untuk penyaluran Bapang periode Agustus, sudah rampung dilakukan," ungkapnya.
Dibaca RU, kerja salur bantuan beras seberat 10 kg untuk setiap Keluarga Penerima Manfaat (KPM) perbulannya, terakhir dilakukan pada hari Selasa, 13 Agustus 2024.
Penyaluran darat ini fokus untuk Kecamatan Air Besi, Batiknau dan Air Napal, masing-masing alokasinya sebanyak 12,9 ton, 18,6 ton dan 10,4 ton. Total untuk ketiga kecamatan ini adalah 42,1 ton.
Penyaluran via Gudang Bulog Taba Tembilang ini minus untuk Kecamatan Enggano yang dilakukan oleh Gudang Sidomulyo di Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Mukomuko Tambah 7,5 Ton Beras Cadangan Pangan Pemerintah
BACA JUGA:Boleh Dicoba! Ternyata Tepung Beras Banyak Manfaat Untuk Kesehatan Kulit
Alokasi Bapang dengan beras kualifikasi medium di wilayah Kecamatan yang berada di tengah laut tersebut, diterangkan Henopi jumlahnya sebanyak 6,85 ton atau akan diterima kepada 685 KPM di sana.
"Pengirimannya juga (Enggano,red) sudah rampung, dilakukan dari gudang kota (Bengkulu)," pungkasnya.
Program bansos yang dimotori oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menggunakan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang berada di Bulog ini, rencananya akan digulirkan 2 kali lagi di tahun 2024 ini.
Setelah penyaluran bulan Agustus, baru akan digulirkan oleh pemerintah kembali pada bulan Oktober dan berjeda lagi sebelum kemudian dengan distribusi terakhir pada bulan Desember.
BACA JUGA:HET Beras Bulog Naik Lagi, Diklaim Untuk Stabilisasi Harga
BACA JUGA:Stok Banyak, Harga Beras Diyakini Stabil
Untuk Kabupaten Bengkulu Utara saja, alokasi Bapang persekali pengiriman jumlahnya mencapai 360,7 ton dengan jumlah sasaran sebanyak 36.068 KPM yang sebelum penyaluran dilakukan verifikasi validasi di Bapelitbangda bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan stakeholder terkait. Program ini, tidak merujuk DTKS.