Setelah Hujan Selepas Perpisahan

Sabtu 22 Jun 2024 - 18:40 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Ependi

BACA JUGA:Rp2 Miliar Dana BTT Mukomuko Masih Utuh

BACA JUGA:Puluhan Anak Menikah di Bawah Umur

Tolong lah. Jangan mendoakan jelek ke orang lain, nanti doa jelek itu bisa kembali ke kita. Toh, Rhien selamat sampai di rumah walaupun Ron dimaki-maki pengendara mobil sedan itu.

Entah kenapa Rhien seolah tak ada rasa sama sekali dengan Ron. Walau bagaimanapun, ia sering membantunya dalam segala hal. Namun, dari hal yang paling penting untuk ia pikirkan adalah keberadaan surat kaleng itu.

Rhien sudah punya 20 buah amplop yang berisi pesan untuknya. Entah dari siapa dan dari mana.

Rhien, kamu tahu hal apa yang bisa membuatmu kecewa walau kau tak pernah melihat hal yang mengecewakanmu itu? Jika saja ia tampak, kau tentu bisa memarahinya dan menanyakannya.

BACA JUGA:Menyalakan Semangat Berdikari Energi

BACA JUGA:Berobat Pakai BPJS, Pelayanan Kesehatan Harusnya Makin Mudah

Namun, ia juga bisa membuatmu bahagia di masa datang jika kau memperlakukannya dengan baik. Ia ada dan tak pernah marah walau kadang kau perlakukan biasa saja dan kau anggap semua berjalan sebagaimana semestinya.

Ia adalah waktu yang sering kauanggap tak ada dan semua memang harus berjalan seperti itu. Padahal setiap detik yang berlalu begitu berarti bagi orang yang mau berubah dan ingin berbenah diri.

Kau tahu benda apa yang paling berat di dunia ini? Batu? Besi? Gunung? Kamu salah. Benda terberat di semesta hanyalah penyesalan.

Rhien meletakkan isi surat dalam amplop nomor 20 di atas meja kamarnya. Itu surat yang ia terima tiga hari lalu saat ia masih bekerja di kafe, di siang hari. Sekali lagi, ia tak tahu itu dari mana dan dari siapa. Ia merebah. Belum mandi. Matanya membulat. Menatap langit-langit kamar dalam hampa.

BACA JUGA:Menjaga Kelestarian Air Ala Kearifan Lokal Kendal

BACA JUGA:4.000 Kendaraan Ditargetkan Manfaatkan Program Pemutihan Pajak

Gera? Untuk menemukan nama itu ia bisa saja mampir ke kantor kelurahan dan menanyakan silsilah keluarganya atau mungkin ke kantor catatan sipil.

Yang ia ingat, dalam Kartu Keluarganya, di kolom ayah tidak ada nama siapapun. Kosong. Hanya ada nama ibunya. Namun, ibunya entah ke mana. Ia terbiasa hidup sendiri. Dan di kontrakannya yang sepetak ini, ia juga merangkai kisahnya seorang diri.

Kategori :

Terkait

Minggu 15 Sep 2024 - 19:31 WIB

DI NEGERI PARA PESOLEK

Sabtu 14 Sep 2024 - 21:06 WIB

Sebelum Pandemi dan Sesudah Itu Mati

Sabtu 24 Aug 2024 - 19:38 WIB

Love or Ghosting