MUKOMUKO.RADARUTARA.BACAKORAN.CO - Hampir seluruh usaha panti pijat yang ada di daerah ini tidak mempekerjakan para terapis secara tetap.
Para terapis di panti pijat, hampir setiap minggunya selalu bergonta ganti orang.
Sehingga, Dinas Satpol PP Kabupaten Mukomuko pun mengaku kewalahan melakukan pengawasan terhadap para terapis.
"Kita kewalahan melakukan pengawasan. Karena orangnya selalu bergonta ganti. Saya juga gak tahu, apakah para terapis di panti pijat itu bekerja secara bergilir atau seperti apa," kata Kepala Dinas Satpol PP Kabupaten Mukomuko, Jodi, S.Pd, S.IP.
BACA JUGA:Satpol PP Gelar Patroli Gabungan Deteksi Dini Penyebaran HIV dan Sifilis
BACA JUGA:Satpol PP Gulung Habis Sarang Prostitusi Terselubung di Mukomuko
Meski para terapia di panti pijat selalu bergonta ganti, namun tidak menyurutkanya melakukan pengawasan terhadap mereka.
Pengawasan tersebut untuk meminimalisir terjadinya dugaan praktik prostitusi secara terselubung.
"Kami tidak ingin kecolongan ada usaha panti pijat dijadikan tempat praktik prostitusi secara sembunyi-sembunyi. Makanya kami akan selalu giatkan menggelar patroli di lapangan," jelasnya.
Meski Jodi juga mengakui, sering mendapatkan laporan dari warga adanya dugaan praktik prostitusi secara terselubung di lokasi panti pijat yang beroperasi di daerah ini.
BACA JUGA:Usaha Karaoke Tak Berizin Ditutup, Belasan Remaja Terjaring Satpol PP
BACA JUGA:Satpol PP Giatkan Patroli Pasca Temuan Alat Kontrasepsi di Depan Kantor DPMD Mukomuko
Namun sayangnya, hingga sekarang ia bersama jajaran belum dapat mengungkap praktik itu. Karena setiap usaha itu dirazia, pihaknya tidak melihat adanya dugaan prostitusi.
"Kami belum dapat membuktikan adanya dugaan itu. Namun kami akan selalu melakukan pengawasan secara ketat. Agar terwujudnya keamanan dan ketertiban umum," ujarnya.
Jodi juga mengingatkan kepada seluruh pemilik usaha panti pijat yang ada di Kabupaten Mukomuko.