Dendam Seorang Perempuan

Ilustrasi-cantika.com-

Cerpen: Depri Ajopan

Seorang gadis jelita lewat di depan rumah lelaki pemenung itu, membuatnya tertegun. Ia melirik sesaat, sepertinya ia mengenal wajah gadis itu. Ia yang penasaran turun dari rumah pelan-pelan seperti mengintai, sambil mendatangi perempuan itu mengendap-endap.

Memang benar, perempuan itu adalah Kartika, yang pernah ia lucuti pakaiannya, lalu ia buntingi. Tapi akhirnya perempuan itu keguguran karena sewaktu hamil ia terpleset di kamar mandi, ia jatuh terpental.

Ia ingin tahu ke mana selama ini Kartika yang telah berhianat atas nama cinta yang pernah berjanji setia sebelumnya.

Ia takberani mengulurkan tangan duluan mengajak bersalaman, lalu memulai obrolan panjang, bercerita masalalu yang kelam.

BACA JUGA:Dalam Kebisuanku

BACA JUGA:Serambi Mesjid Kami Yang Kotor

Ia takut tangannya yang menjulur ditolak mentah-mentah membuat jatuh harga dirinya sebagai seorang lelaki perkasa.

Tak mungkin juga rasanya, gadis yang berjalan dan menatap lurus ke depan itu menyapanya duluan. Akhirnya ia terbatuk-batuk yang dibuat-buat.

Gadis itu menoleh ke belakang, sepertinya ia tahu ada yang membuntuti dari tadi, ia mendengar suara langkah kaki, sebelum ada yang terbatuk-batuk. Ia menoleh ke belakang melihat lelaki pemenung itu.  

"Lono," Kartika memperlihatkan senyum manis. Giginya yang tersusun rapi masih putih seperti dulu. Bibirnya yang seksi yang dulu hampir setiap malam dikecup Lono, masih tipis dan bergaris.

Walaupun sebenarnya bibir itu sudah tidak perawan lagi, tapi ia masih terlihat kinclong dan cantik. Tubuhnya yang harum membuat Lono ingin memeluk perempuan itu di tengah jalan, seperti dulu ia sering melakukannya dalam kegelapan.

BACA JUGA:RUMAH MATAHARI 2

BACA JUGA:Belajar dari Sang Gagak

Lono yang kikuk seperti orang bodoh masih berdiri mematung, tak tahu entah berkata apa. Ia tak tahu perasaan apa yang berkecamuk dalam dirinya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan