BACA JUGA:Penyusunan Peraturan Desa Air Muring, Tim Kemenkumham Bengkulu Bakal Turun Gunung
BACA JUGA: Penanganan Darurat, Warga 3 Desa Gotong Royong Perbaiki Jalan Berlumpur
Sejak saat itu timbullah rasa dendam di hati Badri kepada kembang api. Setiap kali Badri melihat orang bermain kembang api, ingin rasanya Badri membunuh orang itu dengan cara membakarnya, agar tubuh orang itu gosong seperti tubuh ibunya.
Di malam pergantian tahun kali ini Badri ingin mewujudkan dendam di hatinya yang sudah satu tahun bersarang di dadanya.
Badri memisahkan diri dari kerumunan orang-orang yang bagaikan anai-anai berwarna hitam di atas selembar papan kayu yang lapuk itu.
Badri akan menghanguskan gudang atau pun pusat peredaran kembang api bersama pemiliknya hingga jadi abu. Badri tidak mau melampiaskan kepada pedagang kembang api eceran yang sering mangkal di trotoar pinggir jalan.
BACA JUGA:Waspadai Penyakit Frambusia dan Filariasis
BACA JUGA: Air PDAM Mukomuko Sementara Berhenti Muncrat
Harapan Badri, jika gudang pusat kembang api dan pemiliknya hangus menjadi arang, tidak ada lagi peredaran kembang api di kotanya.
Selain itu hatinya akan merasa puas karena dendam atas kematian ibunya sudah terbayar. Dia tidak peduli apakah ibunya di alam kubur sana merestui atau tidak atas tindakannya itu.
Badri tidak perlu berlama-lama mencari di mana letaknya gudang kembang api beserta rumah pemiliknya. Gudang kembang api dan rumah pemiliknya adalah dua bangunan yang bergandengan.
Sudah satu tahun Badri berusaha mencari tahu dimana lokasi gudang kembang api itu.
BACA JUGA: Sabtu Ini Deadline Perpanjangan Pendaftaran PPS Pilkada 2024
BACA JUGA:Juara Umum MTQ Ke VI Tingkat Kabupaten Direbut Kecamatan Ipuh
Dan diapun sudah mencari tahu siapa pemiliknya dari para pengecer kembang api pinggir jalan.
Malam ini dia tinggal merealisasikan rencananya yang sudah terpendam di kepala dan hatinya selama satu tahun.